Jakarta (ANTARA) - Duta Besar LBBP RI untuk Bulgaria merangkap Albania dan Makedonia Utara, Iwan Bogananta bersama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziya menyaksikan penandatanganan Letter of Intent (LoI) kerja sama tenaga kerja Indonesia-Albania untuk inisiasi awal pengiriman tenaga kerja.

"LoI ini merupakan inisiasi awal kedua negara dalam rangka pengiriman tenaga kerja formal Indonesia di bidang pariwisata", kata Dubes Iwan dalam siaran pers KBRI Sofia di Jakarta, Sabtu.

Iwan mengatakan kerja sama tenaga kerja tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil pembicaraannya dengan PM Albania Edi Rama pada 2022, yang mengatakan bahwa negaranya sedang gencar melakukan pembangunan infrastruktur secara terbuka dari berbagai sektor dan sangat membutuhkan sumber tenaga kerja untuk mendukung pembangunan tersebut.

Menurut Iwan, kunjungan delegasi Albania menunjukkan keseriusan Pemerintah Albania yang membutuhkan 21.000 tenaga kerja Indonesia di bidang pariwisata.

"Pemerintah Indonesia menyambut baik keinginan Albania ini. Indonesia menjadi tujuan Albania mengingat citra pekerja Indonesia di sektor hospitality yang cukup baik. Tentunya perjanjian kerja sama kedua negara sebagai perjanjian payung perlu diselesaikan dan perjanjian ini perlu pembahasan lebih mendalam dalam rangka memberikan perlindungan kepada pekerja migran Indonesia dan juga pemberi kerja di Albania," katanya.

Disebutkan bahwa jumlah angkatan kerja yang kecil dari jumlah penduduk Albania yang hanya berkisar kurang dari tiga juta warga, membuat Albania harus mencari alternatif tenaga kerja dari luar negeri.

"Sebagai langkah awal, saya telah mendorong agar dapat dilakukan pengiriman pekerja migran Indonesia ke Albania sebagai pilot project sebanyak 100 orang dan Alhamdulillah ini disambut baik Kementerian Tenaga Kerja Indonesia dan juga delegasi Albania," kata Iwan.

Penandatanganan LoI dilakukan Sekretaris Jenderal Kemenaker RI, Anwar Sanusi dan Deputi Menteri Ekonomi, Kebudayaan dan Inovasi Albania, Olta Manjani.

Kerja sama tersebut bertujuan untuk memperkuat kapasitas kedua negara di berbagai bidang ketenagakerjaan, seperti terkait norma dan standar ketenagakerjaan, sistem jaminan sosial, pelatihan kejuruan, lapangan kerja bagi generasi muda, peningkatan pasar tenaga kerja, perlindungan sosial bagi pekerja migran, dan penghapusan perdagangan manusia.

Sementara itu, Ida Fauziyah mengatakan bahwa kesepakatan tersebut menandai tonggak penting dalam hubungan bilateral kedua negara sekaligus menekankan kembali komitmen bersama terhadap kerja sama di bidang Ketenagakerjaan.

"Ini mencerminkan komitmen kita bersama untuk lebih mengembangkan dan memperkuat kerja sama bilateral yang bersahabat dan mendorong arus migrasi yang aman dan teratur, serta menjunjung tinggi prinsip kesetaraan, saling menguntungkan, dan saling menghormati," kata Ida.

Baca juga: Indonesia-Albania sepakat tingkatkan kerja sama dagang dan pariwisata
Baca juga: PM Inggris dan PM Albania bertemu bahas imigran ilegal

Baca juga: Indonesia-Albania garap kerja sama ketenagakerjaan

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024