Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Program Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA) memberikan kesempatan bagi para peserta untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan global sekaligus membuka kesempatan meraih beasiswa untuk melanjutkan S2 di luar negeri bagi alumninya.
 
Dalam rilis yang disiarkan oleh IISMA di Jakarta, Sabtu, dua alumnus IISMA Wulan Rianti dan Mukhammad Jamaludin membagikan pengalamannya yang berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan S2 berbekal pengalaman di IISMA.
 
Wulan Rianti merupakan alumnus program IISMA Coventry University, United Kingdom tahun 2022 yang kini tercatat sebagai mahasiswa program Master by Research di Coventry University, host universitasnya saat mengikuti program IISMA.
 
Alumnus Jurusan Administrasi Niaga, Program Studi Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE), Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) itu merasa IISMA telah membuka banyak kesempatan dalam hidupnya.
 
Kesempatan tersebut di antaranya mulai dari berkunjung ke industri-industri terbaik di Inggris, memperluas jaringan internasional, hingga kesempatan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Inggris.
 
“Sejak awal saya dinyatakan lulus program IISMA saya bertekad untuk menjalani program ini dengan sungguh-sungguh. Saya harus memanfaatkan program ini sebagai batu loncatan untuk masa depan saya,” ujar Wulan.

Baca juga: Sembilan mahasiswa Poliban lolos beasiswa IISMA 2024 ke luar negeri
 
Gayung pun bersambut, tawaran beasiswa untuk program Master by Research akhirnya datang yang disampaikan langsung oleh Professor of Supply Chain Management di Coventry University Benny Tjahjono.
 
Prof. Benny juga menjadi salah satu orang yang paling mendukung dan memberikan pendampingan total bagi para mahasiswa Indonesia di kampus tersebut, termasuk penerima beasiswa (awardee) IISMA.
 
“Rupanya Coventry University memang memberikan peluang beasiswa penuh kepada 20 politeknik di Indonesia. Beasiswa diberikan karena Coventry University tertarik untuk mencari talenta-talenta berbakat yang berasal dari politeknik-politeknik di Indonesia, di antaranya adalah PNJ,” ujarnya.
 
Saat mendengar informasi mengenai beasiswa tersebut, Wulan lantas menunjukkan ketertarikannya. Ia rajin mencari berbagai informasi terkait beasiswa itu, termasuk bidang-bidang penelitian yang banyak dilakukan di Coventry.
 
“Pada saat itu, setahu saya kalau tidak salah sekitar 15 orang yang mengumpulkan expression of interest sebagai salah satu syarat awal yang harus dipenuhi oleh mahasiswa,” ujarnya.
 
Setelah expression of interest, Wulan juga harus melengkapi persyaratan tambahan, seperti International English Language Testing System (IELTS), proposal riset, dan dokumen-dokumen lainnya. Dari seleksi dokumen tersebut, lima orang berhasil maju untuk melanjutkan ke tahap wawancara.
 
Proses wawancara dilakukan oleh pihak Coventry University secara langsung dengan fokus pada topik riset yang akan diambil. Pada tahap awal, Wulan dan rekan-rekannya diminta untuk melakukan presentasi terkait proposal riset.
 
“Setelah proses tersebut, tiga orang akhirnya berhasil lolos dan mendapatkan beasiswa Master by Research ini. Dua dari PNJ dan yang satu dari Politeknik Negeri Batam,” katanya.

Baca juga: Mahasiswa Unja lolos beasiswa IISMA ke universitas di Irlandia
 
Wulan berharap dapat menemukan peluang untuk berkontribusi pada bidang industri yang sesuai dengan keahliannya sepulang dari S2 ini.
 
Selain Wulan, alumnus IISMA lain yang mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan S2 berkat IISMA ialah Mukhammad Jamaludin atau Jamal. Ia merupakan alumnus Jurusan Automation Engineering dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) sekaligus awardee IISMA tahun 2022 di Asia University, Taiwan.
 
Saat ini Jamal tercatat sebagai mahasiswa program Master by Research setelah berhasil mengantongi beasiswa Research by Professor di National Chung Hsing University, Taichung, Taiwan. Berbeda dengan Wulan, kampus Jamal saat ini memang bukan host university saat ia IISMA dahulu.
 
Meskipun demikian, Jamal merasa kesempatan melanjutkan studi S2 di Taiwan jelas tidak bisa dilepaskan dari keikutsertaannya pada program IISMA.
 
Dengan bekal ilmu dan pengalaman selama menjalani program IISMA, Jamal berhasil meyakinkan Profesor Wu-Yang Sean yang kemudian memberinya tiket untuk menempuh program Master by Research di kampusnya saat ini.
 
“Awalnya salah satu dosen kami mendapatkan informasi bahwa rekan profesornya menawarkan beasiswa Research by Professor untuk 5 mahasiswa dari Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal, baik Program Studi Teknik Otomasi maupun Program Studi Teknik Kelistrikan Kapal," ujarnya.
 
Jamal yang sejak awal memang tertarik untuk melanjutkan studi S2 kemudian mengajukan diri dan mengirim berkas-berkas yang diperlukan.
 
Rupanya Profesor Wu-Yang Sean tertarik memberikan beasiswa kepada Jamal setelah melihat curriculum vitae (CV) Jamal. Di CV tersebut, ia pun mencantumkan informasi bahwa dirinya pernah melakukan student exchange ke Taiwan dan mengikuti industrial experience di TISM (Taiwan Intelligence Smart Manufacturing).

Baca juga: Kemendikbudristek: Manfaatkan Program IISMA untuk kuliah di luar negeri
 
“Bapak Denny Dermawan (dosen di PPNS) memilih saya dikarenakan informasi mengenai pengalaman saya pernah ke Taiwan dan pengalaman industri menjadikan beliau tidak ragu untuk merekomendasikan saya kepada rekannya yang berada di Taiwan. Jadi, semua yang saya dapatkan, tidak bisa lepas dari IISMA,” katanya.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024