"Hari ini, petugas masih melakukan pendataan secara detail di masing-masing rumah yang rusak akibat terjangan puting beliung," kata Kepala BPBD Lumajang, Rochani, Selasa.
Menurut dia, hujan deras yang disertai angin puting beliung tersebut juga merusak 100 pohon sengon dan 150 pohon pepaya milik warga setempat, namun pohon pepaya tersebut sudah dipanen beberapa kali dan sudah waktunya untuk ditebang.
"Pemkab Lumajang akan memberikan bantuan kepada warga yang menjadi korban angin puting beliung, namun pihaknya masih mendata kerusakan rumah warga baik rusak ringan, sedang, maupun rusak berat," paparnya.
Dalam kejadian tersebut, lanjut dia, tidak ada korban jiwa atau warga yang terluka akibat bencana puting beliung yang terjadi secara tiba-tiba di Desa Selok Awar-Awar tersebut.
Selain di Kecamatan Pasirian, angin puting beliung juga pernah menerjang 55 rumah warga di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, pada Januari 2014.
"Bupati Sjahrazad Masdar bersama forum pimpinan daerah, pagi tadi, memberikan bantuan kepada korban angin puting beliung di Desa Penanggal sebagai bentuk kepedulian pemerintah kabupaten kepada warga yang terkena bencana," katanya.
Rochani menjelaskan puting beliung bisa terjadi di 21 kecamatan di Kabupaten Lumajang karena kondisi geografis kabupaten setempat, namun beberapa kecamatan yang sudah dilanda puting beliung antara lain Kecamatan Senduro, Jatiroto, Candipuro, Pasirian, dan Pronojiwo.
"Kami imbau warga tetap waspada terhadap bencana puting beliung yang terjadi sewaktu-waktu, sehingga diharapkan bencana tersebut tidak sampai menyebabkan korban jiwa," ujarnya.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014