PLN dan MCTN telah membuktikan komitmen untuk mempermudah penyambungan baru terutama bagi industri melalui Easy On
Banjarbaru, Kalsel (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) menerapkan pelayanan Easy On untuk mempermudah pelanggan memasang listrik sambungan baru dari proses awal hingga menyala.

General Manager PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin dikonfirmasi di Banjarbaru, Jumat, mengapresiasi seluruh tim PLN PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) yang telah berkolaborasi menjalankan program Easy On.

"PLN dan MCTN telah membuktikan komitmen untuk mempermudah penyambungan baru terutama bagi industri melalui Easy On," kata Joharifin.

Melalui Easy On, Joharifin mengungkapkan pelanggan cukup daftar, tanda tangan, bayar dan menunggu proses berjalan hingga selesai.

Menurut Joharifin, para investor semakin berminat mengembangkan usaha di Provinsi Kalsel dan Kalteng melalui terobosan terbaru tersebut.

Joharifin mencontohkan sebelumnya PT Medco Energi Bangkanai Ltd., yang menikmati E-Enterprise Utility Solution (Easy On E-UTIS), namun saat ini perusahaan yang bergerak di bidang "Stone Crusher" (Pemecah Batu) di Awang Bangkal, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, CV Habib pun menggunakan inovasi tersebut dengan daya 345.000 VA.

Joharifin menjelaskan Easy On E-UTIS membantu pelanggan menyambung listrik baru mulai dari pembangunan instalasi, pengurusan Nomor Identitas Instalasi (NIDI) Listrik, Sertifikat Laik Operasi (SLO), pengoperasian dan perawatan instalasi pelanggan bekerja sama dengan PT MCTN.

Joharifin mengatakan penggunaan energi listrik pada proses usaha jauh lebih menguntungkan dibanding dengan pengoperasian mesin genset sendiri, sebab banyak faktor yang harus diperhitungkan.

"Listrik PLN bagi pelaku usaha industri jauh lebih murah dibanding menyalakan mesin sendiri. Itu yang menjadi alasan banyak investor beralih menggunakan setrum PLN dan kami selalu siap menyediakan kebutuhan listriknya," tutur Joharifin.

Direktur CV Habibi Abdur Rahman Hakim sepakat dengan pernyataan Joharifin karena usaha yang dijalankan menggunakan listrik PLN jauh lebih murah dibandingkan dengan menggunakan genset.

"Sebelumnya kami menggunakan genset 300 kilo Volt Ampere (kVA) dan 250 kVA dengan operasi delapan jam per hari. Biaya dikeluarkan hampir Rp120 juta per bulan untuk bahan bakar minyak, belum termasuk pemeliharaan sehingga menggunakan listrik PLN jauh lebih murah," ucap Hakim.

Dikatakan Hakim, pelayanan listrik yang telah diberikan PLN sangat membantu CV Habibi meningkatkan usaha karena biaya operasi lebih efisien sehingga usaha yang telah dijalankan dapat lebih maju.

"Pasti sangat memajukan usaha karena efisiensi biaya operasi dan kami berharap produksi bertambah pesat. Jika sebelumnya hanya 150 meter kubik per bulan, nanti pakai listrik PLN bisa lebih dari 200 meter kubik satu bulan," ujarnya

Ditekankan Hakim, pihaknya mengapresiasi PLN Group pada proses pemasangan baru listrik melalui skema Easy On yang memberikan kemudahan bagi setiap pelaku usaha dan calon pelanggan.

Manager Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT MCTN Ambar Wisnubroto menyampaikan selalu siap menjalankan program "beyond kWh" PLN melalui layanan "Total Solution Services" untuk sektor bisnis dan industri maupun sektor lainnya sesuai kebutuhan konsumen.

Baca juga: PLN UID Kalselteng meningkatkan keandalan listrik jelang Idul Adha
Baca juga: PLN "terangi" 3.217 desa di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah

Pewarta: Taufik Ridwan/Yose Rizal
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024