Banjarmasin (ANTARA) -
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan siap ikut berperan menjadi pengawas partisipatif di Pilkada serentak 2024.
 
Sekretaris FKUB Provinsi Kalsel Bayani Dahlan di Banjarmasin, Jumat, menyampaikan, pihaknya berkomitmen sesuai penandatanganan nota kesepahaman dengan Bawaslu Kalsel untuk ikut berperan memperkuat pengawasan di Pilkada serentak 2024 di provinsi ini.

Baca juga: Bawaslu Lampung ajak masyarakat berpartispasi aktif awasi Pemilu 2024
 
Dia mengatakan, ada tiga hal yang dapat masuk FKUB untuk mewujudkan Pilkada serentak di provinsi ini, yakni, pada 13 kabupaten/kota dan provinsi berjalan demokratis.
 
Yang pertama, ucap dia, FKUB ikut berperan menjadi pengawas dan pencegahan agar pada kontestasi di Pilkada ini tidak ada terjadi politisasi identitas atau ujaran kebencian yang bernuansa SARA.

Baca juga: Bawaslu ajak pengawas partisipatif konsolidasikan gerakan awasi pemilu
 
Sedangkan yang kedua, kata Bayani, terkait politik uang yang harus bisa dicegah agar tidak mencederai pesta demokrasi memilih pimpinan daerah ini.
 
"Karena politik uang itu di dalam agama pun dinyatakan ganjarannya neraka, artinya dosanya sangat besar," ujar dia.

Baca juga: Bawaslu bangun komunitas digital pengawas partisipatif pemilu
 
Sedangkan yang ketiga, tutur Bayani, politisasi agama demi memenangkan kekuasaan.
 
"Kami berharap semua ini tidak terjadi di Pilkada serentak 2024," ujarnya.

Baca juga: Bawaslu RI gelar pendidikan pengawas partisipatif warga di Nagan Raya
 
Dia pun menyampaikan, bahwa FKUB akan terus berperan demi kedamaian dan terjaganya toleransi antar umat beragama, meskipun harus beda pilihan di Pemilu.
 
"Jangan sampai Pilkada ini memecah belah persatuan dan kesatuan kita, utamakan dalam toleransi antar umat beragama," ujarnya.

Baca juga: Bawaslu NTT gandeng 32 mitra pengawas partisipatif awasi Pemilu 2024
 
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kalsel Aries Budiono menyampaikan apresiasi terhadap lembaga seperti FKUB Kalsel berkenan untuk menjadi pengawas partisipatif di Pilkada serentak 2024.
 
"Dukungan semua lembaga dan organisasi ini jadi semangat kami untuk menegakkan keadilan Pilkada dalam setiap tahapannya hingga semua berkualitas," ujar Aries.

Baca juga: Bawaslu RI adakan Sekolah Kader Pengawas Partisipatif di Sleman
 
Tahapan Pilkada serentak 2024, menurut dia, sudah dimulai, di mana saat ini dilakukan pendataan pemilih, di mana semua pihak harus terlibat mengawasi hingga tidak ada satu orang pun yang berhak tertinggi di pesta demokrasi ini.
 
"Pemutakhiran data pemilih ini satu perwujudan nyata dari negara melalui penyelenggaraan Pemilu melayani hak konstitusional warga negara," ujarnya.

Baca juga: Bawaslu Sultra edukasi 140 pengawas partisipatif
 
Karenanya Bawaslu pada proses validasi data pemilih untuk Pilkada serentak pada 27 November 2024 ini sangat konsen, dengan harapan dibantu semua lembaga dan organisasi yang menjalin kerja sama.
 
"Setidaknya, kalau kita tidak bisa menghadirkan demokrasi yang substansial, setidaknya demokrasi yang prosedural kita jaga," ujarnya.

Pewarta: Sukarli
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2024