Kerja sama ini tidak lepas dari latar belakang di Indonesia di mana sebanyak 12.000 bayi mengalami cacat jantung bawaan dan harus dioperasi
Medan (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni menyebutkan program kerja sama operasi jantung pada anak dari King Salman Humanitarian Aid and Relief Center Arab Saudi dapat membantu pemulihan terhadap anak yang terkena penyakit jantung.

"Saya senang ada puluhan pasien jantung anak yang terbantu oleh dokter dari King Salman Humanitarian Aid and Relief Center -KSRelief- Arab Saudi," kata Agus Fatoni usai mendampingi Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat meninjau bakti sosial operasi jantung kerja sama King Salman Humanitarian Aid and Relief Center Arab Saudi, di Medan, Jumat.

Menurutnya, kerja sama itu juga sangat bermanfaat untuk pemerintah setempat, karena dapat memperkuat dan mendorong peningkatan kesehatan di wilayah ini.

“Kegiatan sosial ini, ada transfer knowledge, pembekalan atau ilmu yang ditransfer dokter Arab Saudi ke dokter di Sumut, ini kita harapkan dapat memperkuat kita agar bisa menyelamatkan anak-anak kita untuk bisa menata kehidupan," katanya.

Karena itu, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Sumut. Hal itu dilakukan agar, pelayanan di wilayah ini dapat merata, karena Sumut memiliki wilayah yang luas.

“Pemprov Sumut juga akan terus meningkatkan pelayanan kesehatan di Sumut, ini salah satu program prioritas kita," katanya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kerja sama dengan pihak King Salman Relief Arab Saudi dapat membantu mempercepat penanganan operasi jantung pada anak.

Dia menjelaskan, kerja sama ini tidak lepas dari latar belakang di Indonesia di mana sebanyak 12.000 bayi mengalami cacat jantung bawaan dan harus dioperasi.

Karena itu, melihat tingkat kematian yang juga tinggi sekali, menurut dia, dicari terobosan untuk mempercepat penanganan medis jantung pada anak.

"Kerja sama dengan pemerintah Arab Saudi ini untuk membantu mengoperasi anak-anak kita. Kapasitas Indonesia hanya 6.000 anak yang bisa dilakukan operasi jantung, ini sudah berjalan puluhan tahun," katanya.

Selain itu, dia melanjutkan, kerja sama ini bukan hanya membantu dalam pengobatan secara medis, melainkan juga memberikan pengetahuan kepada dokter Indonesia.

"Paling cepat kita kirim tenaga dokter kita sekolah lagi, tapi ini membutuhkan waktu empat tahun, sambil mengisi kekosongan dilakukan kerja sama dengan Pemerintah Arab Saudi untuk membantu melakukan operasi," katanya.

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amoudi mengatakan, pihaknya sangat ingin membantu terutama terkait penyakit jantung pada anak.

"Kami ingin lebih intens dalam berkontribusi untuk menyelamatkan anak-anak khususnya Indonesia dan bisa membantu dokter-dokter yang ada di Indonesia," kata Faisal.

Dia mengatakan, ini merupakan strategi untuk menyelamatkan anak-anak Indonesia.

Dia juga berharap anak-anak Indonesia dijaga kesehatannya, dan yang masih belum sehat diberikan kesembuhan.

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024