Pastikan semua data sudah terisi dengan benar dan lengkap, dan berangkat ke pelabuhan sesuai dengan jadwal yang tertera di tiket
Jakarta (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus memperluas penerapan digitalisasi pembelian tiket feri via online, baik melalui aplikasi Ferizy maupun berbasis website demi memberikan kemudahan bagi pengguna jasa kapal penyeberangan.

"Manajemen terus memacu penerapan layanan pembelian tiket Ferizy di seluruh cabang sebagai bukti komitmen atas transformasi digital yang dilakukan ASDP dalam lima tahun terakhir," kata Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Shelvy menyebutkan bahwa hingga saat ini, ASDP telah sukses menjalankan transformasi digitalisasi tiket feri di 28 pelabuhan yakni Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Lembar, Padangbai.

Selanjutnya, Jepara, Karimun Jawa, Ujung, Kamal, Kayangan, Pototano, Tanjung Kalian, Pagimana, Gorontalo, Galala, Hunimua, Waipirit, Namlea, Batulicin, Tanjung Serdang, Bajoe, dan Kolaka.

Lalu pada awal Juli 2024 penerapan transformasi digitalisasi tiket feri bakal diterapkan di lima pelabuhan penyeberangan yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Dalam waktu dekat ini, kami akan go live tiket online di Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur. Rencananya ada lima pelabuhan yang akan go live," katanya.

Ia menyebutkan kelima pelabuhan tersebut yakni Pelabuhan Bolok mulai 5 Juli; Pelabuhan Kalabahi mulai 7 Juli; Pelabuhan Waibalun mulai 8 Juli; Pelabuhan Aimere mulai 10 Juli; dan Pelabuhan Waingapu mulai 12 Juli 2024.

Menurutnya, penerapan pemesanan tiket online via Ferizy terbukti telah memberikan banyak manfaat bagi pengguna jasa antara lain lebih cepat, dapat meminimalisir antrian dan pada akhirnya dapat menikmati perjalanan kapal ferry dengan lancar, aman, nyaman dan selamat.

"Sejak diluncurkan pada tahun 2020, aplikasi Ferizy telah melakukan pengembangan yang diperlukan untuk terciptanya optimalisasi experience transportasi penyeberangan yang dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat," ujarnya.

ASDP mencatat pada tahun 2020 terdapat 438.105 pengguna yang telah menggunakan Ferizy, angka itu meningkat di tahun 2021 menjadi 354.700 pengguna, kemudian melonjak di tahun 2022 mencapai 527.730 pengguna. Lalu kembali naik di tahun 2023 mencapai 655.951 pengguna.

"Kami ekspansif untuk memperluas penerapan digitalisasi di seluruh cabang ASDP, karena sudah terbukti banyak kemudahan bagi pengguna jasa ketika membeli tiket feri secara online," katanya.

Shelvy menjelaskan, bagi calon penumpang yang akan melakukan pemesanan tiket kapal feri dapat mengunjungi website dan mobile apps Ferizy atau sales channel Ferizy lainnya.

Selanjutnya, melalui aplikasi pengguna jasa dapat mengisi kolom jadwal keberangkatan, pelabuhan asal, pelabuhan tujuan, kelas layanan, jenis pengguna jasa, dan golongan kendaraan.

"Pastikan semua data sudah terisi dengan benar dan lengkap, dan berangkat ke pelabuhan sesuai dengan jadwal yang tertera di tiket," jelasnya.

Shelvy mengingatkan bagi pengguna jasa dengan data pribadi dan/atau data kendaraan yang tidak sesuai dengan identitas penumpang dan/atau kendaraan, maka tidak diperkenankan untuk melakukan check in.

Langkah selanjutnya setelah melakukan reservasi, pengguna jasa dapat melakukan pembayaran secara online, dan terakhir calon penumpang akan mendapatkan tiket elektronik.

Persiapkan perjalanan sejak jauh hari, karena reservasi tiket Ferizy dapat dilakukan mulai 60 hari sebelum hari keberangkatan (H-60) sampai dengan dua jam sebelum jadwal masuk pelabuhan.

"Dengan berbagai kemudahan layanan reservasi dan metode pembayaran yang diberikan, maka pengguna jasa diharapkan tidak lagi melakukan pembelian tiket feri via calo atau mitra non resmi dari ASDP," kata Shelvy.

Baca juga: ASDP : Mulai awal Juli lima pelabuhan di NTT terapkan tiket daring
Baca juga: Tahun lalu, ASDP cetak laba bersih Rp637 miliar


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024