lintas Stasiun Tawang--Alastua kebanjiran lagi. Namun, hanya satu trek yang terendam.

Semarang (ANTARA News) - Perjalanan kereta api (KA) yang melewati Kota Semarang kembali mengalami keterlambatan akibat banjir yang menggenangi lintas Stasiun Tawang--Alastua Semarang.

"Ya, lintas Stasiun Tawang--Alastua kebanjiran lagi. Namun, hanya satu trek yang terendam," kata Kepala PT KAI Daerah Operasi IV Semarang, Wawan Ariyanto, saat dihubungi ANTARA dari Semarang, Selasa.

Ia menjelaskan ada dua trek yang berada di lintas Stasiun Tawang--Alastua Semarang, satu trek lama, sementara satunya merupakan jalur baru yang dibangun seiring proyek double trek.

Untuk trek lama, kata dia, terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 15 centimeter di atas permukaan rel, atau melebihi batas toleransi aman sehingga tidak bisa dilewati KA.

"Batas toleransi aman, ketinggian air maksimal 10 cm di atas permukaan rel. Kalau sudah di atas itu (batas tolerasi, red.) KA sudah tidak bisa lewat," katanya.

Untungnya, kata Wawan, masih ada satu trek yang tidak tergenang banjir dan bisa dilewati KA. Namun, konsekuensinya setiap KA harus mengantre karena hanya satu jalur yang bisa dilewati.

"Keterlambatan setiap KA, kami estimasi rata-rata 1-2 jam. Maksimal dua jam. Kereta api tetap bisa lewat, namun ya harus menunggu giliran satu-satu. Itu yang membuat perjalanan terlambat," katanya.

Selain itu, ia memastikan bahwa perjalanan KA penumpang lebih diutamakan dibandingkan angkutan barang sehingga yang keterlambatannya cukup lama kebanyakan KA barang.

"Kami juga memberlakukan status berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Poncol. Bagi calon penumpang yang jadwal keberangkatannya di Stasiun Tawang, dialihkan ke Stasiun Poncol," kata Wawan.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014