Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak ke posisi Rp12.200 per dolar AS, turun 17 poin dari posisi terakhir pada Senin (3/1).
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan dolar AS sedikit tertahan setelah ekonomi negara itu dilaporkan lebih lambat dari perkiraan sementara The Federal Reserve mempertimbangkan pengurangan program pembelian obligasi bulanan.
"Indeks manufaktur AS turun di bawah perkiraan ekonom di bulan Januari," kata dia.
Namun, lanjut dia, menurut pandangan umum ekonomi AS masih akan bergerak dengan laju pertumbuhan baik selama 2014.
Sementara analis pasar uang Bank Mandiri Renny Eka Putri mengatakan, keberhasilan Indonesia mencatatkan surplus sebesar 1,52 miliar dolar AS pada neraca perdagangan Desember 2013 akan dapat menahan tekanan lebih dalam terhadap rupiah.
Menurut dia, surplus neraca perdagangan Desember 2013 dapat menjadi modal untuk stabilitas nilai rupiah di tengah sentimen negatif eksternal.
"Faktor eksternal masih bisa menjadi katalis pelemahan mata uang rupiah," ujar dia.
Ia memperkirakan pekan ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp12.030-Rp12.328 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014