Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyampaikan dukacita mendalam atas pembunuhan yang dilakukan oleh seorang remaja perempuan terhadap ayah kandungnya di Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Kami menyampaikan duka mendalam atas kejadian ini dan minta kasus ini didalami motifnya agar menjadi bahan dalam mencegah keberulangan," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar, saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Nahar menuturkan penyidik perlu menggali lebih dalam terkait motif anak melakukan pembunuhan terhadap korban.
"Apakah murni karena rasa kesal atau ada rangkaian dinamika psikologis sebelumnya sehingga menyebabkan anak melakukan tindak pidana tersebut," kata Nahar.
Nahar menilai anak yang berkonflik dengan hukum tersebut saat ini usianya masih remaja di mana kematangan emosi dan kontrol diri pada anak masih belum cukup baik, sehingga anak belum dapat mengelola emosi, pikiran, maupun perilakunya dengan baik.
"Kendali diri dan pengelolaan emosi yang belum baik ini kemungkinan menjadi salah satu faktor anak melakukan tindakan agresif," katanya.
Nahar menambahkan peristiwa ini juga dapat terjadi karena adanya kerentanan dalam lingkungan keluarga ataupun lingkungan sosial, terutama lingkungan pertemanan anak mengingat anak di usia remaja sangat dipengaruhi oleh teman sebayanya, sehingga memunculkan risiko-risiko terjadinya tindak kriminal yang dilakukan oleh anak.
Pihaknya meminta agar anak yang berkonflik dengan hukum tetap mendapatkan pendampingan dan penguatan selama proses hukum berjalan, serta mendapatkan rehabilitasi/pemulihan pasca kejadian agar anak tidak kembali melakukan tindak kriminal di kemudian hari.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap seorang pelaku pembunuhan terhadap pemilik toko peralatan rumah tangga berinisial S (55) di Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Pelaku adalah remaja perempuan berinisial K (17) yang merupakan anak kandung korban.
K diduga sakit hati karena dituduh mencuri uang milik korban.
Baca juga: KemenPPPA kawal kasus perundungan pelajar SMK di Bandung Barat
Baca juga: KemenPPPA desak polisi ungkap kasus anak AM yang tewas di Padang
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024