Surplus neraca perdagangan senilai 1,52 miliar dolar AS tidak mampu mengangkat pergerakan rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa dibuka melemah sebesar 50,98 poin didorong faktor negatif eksternal.

IHSG BEI dibuka turun sebesar 50,98 poin atau 1,16 persen ke posisi 4.335,28. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 13,32 poin (1,82 persen) ke level 720,831.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan sentimen negatif yang beredar di pasar eksternal terkait pengurangan stimulus keuangan (tapering off) the Fed, melambatnya indeks manufaktur China, dan beberapa data kinerja emiten global yang di bawah estimasi membuat tekanan pada bursa saham global, termasuk IHSG BEI.

"Bagi pelaku pasar saham, meski pelemahan saat ini memberikan level entry yang menarik, namun tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan," kata dia.

Sementara itu, Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya mengemukakan bahwa katalis positif data neraca perdagangan Indonesia tertutup oleh bursa saham regional dan AS.

"Surplus neraca perdagangan senilai 1,52 miliar dolar AS tidak mampu mengangkat pergerakan rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)," paparnya.

Mengacu pada hal itu, lanjut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, secara teknikal indeks BEI masih berada dalam tren turun jangka pendeknya seiring nilai perdagangan yang minim.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 446,37 poin (2,03 persen) ke level 21.589,05, indeks Nikkei turun 377,57 poin (2,58 persen) ke level 14.243,20 dan Straits Times melemah 29,40 poin (1,00 persen) ke posisi 3.961,23.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014