Pekanbaru (ANTARA News) - Legislator Komisi A DPRD Riau Suparman mengatakan konflik perebutan lima desa telah membuat masyarakat bingung karena melibatkan dua bupati yang berasal dari satu partai.
"Masyarakat dibuat bingung oleh berlarutnya konflik lima desa antar Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Kampar. Padahal Bupatinya masing-masing berasal dari Partai Demokrat yang mana mereka juga petinggi di Partai itu," kata Suparman di Pekanbaru, Selasa.
Bupati yang dimaksud adalah Achmad sebagai Bupati Rokan Hulu yang juga adalah Plt Ketua DPD Partai Demokrat Riau. Sedangkan Jefry Noer adalah Bupati Kampar yang yang merupakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Provinsi Riau.
Lima Desa yang menjad perebutan adalah Desa Rimbo Jaya, Desa Rimbo Makmur, Desa Muara Intan, Desa Intan Jaya, dan Desa Tanah Datar. Kelimanya menjadi konflik karena dipicu oleh penetapan Daftar pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2014. KPU Riau berdasarkan putusan MA yang memasukkan lima desa tersebut ke wilayah Kabupaten Kampar. Sebelumnya lima desa ini masuk Kabupaten Rohul.
Kebingungan masyarakat yang di luar Rohul dan Kampar semakin menjadi ketika terjadi bentrokan antara Satpol PP dari dua kabupaten itu. Kejadian ini berlangsung pada Rabu (29/1) sore, menyebabkan tujuh mobil rusak berat dan belasan orang luka-luka.
Peristiwa itu, menurut kepolisian dipicu oleh rencana Pemkab Kampar mempersiapkan kedatangan Menteri Sosial di Desa Tanah Datar, yakni dengan memasang berbagai spanduk dan baliho.
Namun, Pemkab Rokan Hulu malah mengirim ratusan anggota Satpol PP ke desa tersebut untuk kemudian mengawal warga dalam mencopoti berbagai spanduk dan baliho tersebut.
Situasi memanas ketika anggota Satpol PP Kempar juga turun ke lokasi kejadian hingga akhirnya bentrokan tak terelakkan. Kepolisian Resor Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu dengan dibantu dua peleton pasukan Polda Riau diterjunkan ke lokasi itu untuk meredam bentrokan.
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014