Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan bahwa ikatan batin yang dimiliki oleh seorang ibu dan anak dapat memengaruhi tumbuh kembang bayi.

“Ibu mungkin punya lebih banyak waktu mulai dari lahir sampai membesarkan anak, menjadikan ibu punya ikatan batin sejak dari kandungan sampai dia lahir,” kata Dewan Penasihat Dharma Wanita Persatuan BKKBN dr. Reni Hasto Wardoyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat. 

Reni menuturkan ikatan batin antara seorang ibu dan anak harus dioptimalkan terutama dalam masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Baca juga: Manfaat menerapkan "smart parenting" untuk perkembangan anak

Selama masa tersebut, ikatan batin dapat mulai dibangun melalui rajin mengajak bayi berbicara dalam kandungan, memberikan kasih sayang yang optimal dan pola pengasuhan yang tepat sampai anak lepas dari menyusui.

Melalui program pemberdayaan perempuan yang digalakkan di tiap kementerian dan lembaga, ia mengatakan bahwa peran seorang ibu telah didorong melalui sejumlah program yang dihadirkan dalam sektor-sektor kehidupan seperti ketahanan pangan, pemberdayaan perempuan hingga kesehatan.

Diharapkan melalui program-program tersebut kesehatan dan kesejahteraan ibu-anak dapat semakin ditingkatkan. Terutama dalam memutus siklus terjadinya stunting pada anak yang kini menjadi salah satu program prioritas pemerintah.

Baca juga: Pakar sarankan orang tua miliki pola asuh otoritatif

“Makanya, kami mengajak para anggotanya untuk mendukung program percepatan penurunan stunting,” ucapnya.

Sementara cara lainnya untuk memperkuat ikatan batin antara orang tua dengan anak, dapat dimulai di meja makan sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo sebelumnya.

Hal ini dikarenakan duduk bersama di meja makan dapat dijadikan sebagai waktu untuk berkomunikasi antar anggota keluarga. Menurutnya, saat ini banyak orang tua yang kehilangan cara mengikuti tumbuh kembang anaknya karena tidak menemukan cara berkomunikasi yang tepat.

Baca juga: Kepala BKKBN ajak kader PPKBD ajarkan pola asuh anak sesuai zaman

Maka dari itu, ia menyarankan agar orang tua memulai kebiasaan tersebut dan memaksimalkan waktu serta kesempatan membangun kebersamaan di meja makan.

“Kemudian kita bisa bertemu dan berbagi rasa di situ. Dan manfaat yang ada di meja makan cukup besar, salah satunya bisa untuk curhat," kata Hasto.

Baca juga: BKKBN gaungkan "Gerakan Kembali Ke Meja Makan"

Baca juga: Kontak kulit ibu dan bayi prematur tingkatkan keberhasilan menyusui


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024