Los Angeles (ANTARA News) - Bob Dylan mencapai puncak tangga album pop AS untuk pertama kalinya dalam 30 tahun terakhir, Rabu, sehingga menjadi orang tertua yang masih hidup yang album barunya berada di urutan nomor satu. Album terbaru penyanyi rock dan penulis lagu berusia 65 tahun itu, "Modern Times", terjual sebanyak 192.000 keping pada pekan yang berakhir 3 September, pekan penjualan terbaiknya sejak perusahaan pelacak Nielsen SoundScan mulai menggunakan data angka penjualannya untuk menyusun urutan tangga tersebut pada 1991. Johnny Cash dan Ray Charles sama-sama mencapai prestasi album nomor satu dalam beberapa tahun belakangan ini, namun mereka merilisnya secara anumerta. "Kami tidak terkejut bahwa para penggemar merespon album itu dengan begitu bersemangat dengan menempatkan Bob Dylan pada urutan nomor satu, yang memang merupakan miliknya," kata Steve Barnett, chairman label Columbia Records, seperti dilansir Reuters. Dylan terakhir berada di puncak tangga pada 1976 dengan albumnya "Desire," yang menguasai puncak tangga selama lima pekan. Pada saat itu, ia sedang mengadakan tur yang bertajuk "Rolling Thunder Revue" dan meraih publisitas berkat lagu protesnya "Hurricane." Album lainnya yang pernah mencapai puncak tangga adalah "Blood on the Tracks" pada 1975 dan "Planet Waves" pada 1974. Langsung bertengger di puncak Secara global, "Modern Times" langsung bertengger di puncak tangga dalam debutnya di Australia, Kanada, Denmark, Irlandia, Selandia Baru, Norwegia dan Swiss, ujar Columbia. Di Inggris, album tersebut berada di urutan ketiga dalam rilisnya, dengan penjualan sebanyak 55.000 keping, prestasi sepekan terbaik dalam karir Dylan. Para kritikus memberikan pujian tinggi pada "Modern Times". Majalah musik Rolling Stones mengatakan ketiga album terakhirnya "muncul seiring dengan prestasi masa mudanya yang urakan." Dylan telah merekam hampir secara eksklusif sejak 1961 dengan Columbia Records, sebuah anak perusahaan Sony Corp. (*)

Copyright © ANTARA 2006