Pemerintah sangat berhati-hati dalam menerapkan tariff adjustment dengan tetap menjaga daya saing industri di Batam
Jakarta (ANTARA) - Kementerian ESDM menyebutkan penyesuaian tarif listrik (tariff adjustment) PT PLN Batam merupakan upaya untuk meningkatkan keandalan dan layanan ke pelanggan.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan pemerintah melalui Kementerian ESDM menetapkan penyesuaian tarif tenaga listrik PLN Batam, yang sejak 2017 belum memberlakukan penyesuaian tarif.
Menurut dia, penyesuaian tarif diberlakukan kepada sebagian golongan pelanggan meliputi rumah tangga mampu, bisnis dan industri menengah, serta pemerintah karena terjadi perubahan parameter makro ekonomi berupa kurs, inflasi, dan harga energi primer.
Jisman menambahkan parameter ekonomi makro yang digunakan untuk tariff adjustment triwulan III 2024 telah berubah signifikan dari asumsi ekonomi pada 2017.
"Perubahan tersebut di antaranya kurs sebesar Rp15.656,22 per dolar AS dari Rp13.300 per dolar AS, harga gas sebesar 6,39 dolar AS per MMBTU dari 5,8 dolar/MMBTU, dan harga batu bara sebesar 65,90 dolar AS/ton dari 58 dolar/ton," ujarnya.
Penerapan tariff adjustment triwulan III 2024 PLN Batam antara 6,00-9,83 persen hanya untuk 11 dari 23 golongan pelanggan.
"Pemerintah sangat berhati-hati dalam menerapkan tariff adjustment dengan tetap menjaga daya saing industri di Batam, sehingga sebagian golongan tarif di Batam masih di bawah biaya pokok penyediaan tenaga listrik," sebut Jisman.
Jisman juga mengungkapkan PLN Batam dituntut untuk lebih mandiri karena tidak menerima subsidi dan kompensasi dari pemerintah sebagaimana yang diterapkan pada PT PLN (Persero).
Tarif tenaga listrik golongan pelanggan rumah tangga 450 VA dan 900 VA dan pelanggan sosial sampai 2.200 VA diberlakukan sama dengan tarif nasional yang mendapat subsidi dari pemerintah, maka selisih biaya pokok penyediaan tenaga listrik dengan tarif yang seharusnya dibayar konsumen menjadi tanggungan PLN Batam.
Dengan implementasi tariff adjustment tersebut, imbuh Jisman, PLN Batam memperoleh margin sebesar 3,04 persen yang sebelumnya masih negatif.
Hal itu dapat lebih mendorong PLN Batam meningkatkan keandalan dan pelayanan kepada masyarakat.
Ia pun meminta PLN Batam meningkatkan efisiensi operasional.
"Kami tetap meminta PLN Batam dapat meningkatkan efisiensi operasional, sehingga dapat menjaga keberlangsungan penyediaan usaha listrik di Batam,” sebutnya.
Baca juga: Menteri ESDM pastikan tarif listrik Juli–September tidak naik
Baca juga: Pemerintah sebut program kompor listrik akan kembali dilanjutkan
Baca juga: Pengamat: Skema "power wheeling" berisiko rugikan rakyat dan negara
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024