Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono beserta jajaran TNI AU mendatangi Safran Aircraft Engines, Moissy Cramayel, Prancis untuk mempelajari teknis penggunaan mesin pesawat tempur Rafale.
Dalam siaran pers resmi TNI AU yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, dijelaskan bahwa penjelasan teknis yang dilakukan perusahaan Safran Aircraft Engines merupakan bagian penting yang harus dilakukan agar konsumen bisa mengetahui tata cara dan perawatan mesin pesawat tempur Rafale.
Tidak hanya itu, TNI AU selaku konsumen juga akan mendapatkan penjelasan soal kapasitas mesin dan jenis teknologi yang dimiliki mesin Rafale.
Sebelumnya, Tonny juga sempat meninjau langsung pesawat tempur Rafale di Prancis pada Senin (24/6) lalu.
Dalam kunjungan itu, Tonny melihat secara langsung kerja sistem simulator Rafale dan melihat proses manufaktur pesawat di fasilitas produksi Dassault Aviation.
Dengan adanya peninjauan dan pembelajaran mesin pesawat Rafale ini, Tonny yakin pesawat tempur tersebut akan digunakan secara maksimal oleh jajaran penerbangan TNI AU untuk memperkuat pertahanan udara Indonesia.
Kementerian Pertahanan RI resmi memborong 42 jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation Prancis, setelah kontrak pembelian tahap ketiga untuk 18 unit terakhir efektif, pada pekan ini.
Baca juga: Wamenhan: Pembelian 42 Rafale cetak sejarah baru di Indonesia
Baca juga: Dassault Aviation umumkan kontrak efektif 18 Rafale lagi TNI AU
Baca juga: Jet tempur Rafale RI bakal miliki spesifikasi seperti AU Prancis
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha saat dihubungi di Jakarta, Selasa, menyampaikan kontrak efektif itu menjadi dasar Dassault Aviation mulai memproduksi 18 unit terakhir jet tempur Rafale pesanan Indonesia.
“"Kemhan RI sebelumnya telah mengefektifkan kontrak pengadaan kontrak pengadaan tahap pertama dengan Dassault Aviation pada September 2022 sejumlah enam unit, dan Agustus 2023 sejumlah 18 unit. Totalnya, pengadaan pesawat tempur Rafale oleh Kementerian Pertahanan RI berjumlah 42 unit," kata Edwin, Selasa (9/1).
Dia menyebut pesawat Rafale pertama pesanan Indonesia dijadwalkan tiba di tanah air pada awal 2026.
"Kedatangan pesawat tempur Rafale beserta persenjataan dan perangkat pendukungnya dalam beberapa tahun mendatang diharapkan akan meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI Angkatan Udara secara signifikan dalam menjaga kedaulatan negara di udara," kata Karo Humas Setjen Kemhan RI ini.
Dalam siaran resminya, Dassault Aviation juga mengumumkan kontrak pembelian Rafale tahap ketiga efektif pada 8 Januari 2023. Direktur Utama (CEO) Dassault Aviation Eric Trappier menyampaikan Indonesia resmi memborong 42 jet tempur buatan Prancis itu.
"Kami berkomitmen penuh untuk memastikan kemitraan ini yang dapat terjalin dalam jangka panjang berhasil," tutur Eric
Pewarta: Walda Marison
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024