Jakarta (ANTARA News) - Bank Muamalat Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah pelaksanaan pertemuan Dewan Direksi Internasional Islamic Financial Market (IIFM) ke-15 pada 11 dan 12 September 2006 mendatang.
Direktur Bank Muamalat Indonesia, M Saefudin Noer, di Jakarta, Kamis, menyampaikan rapat rutin dewan direksi IIFM itu akan dihadiri oleh 11 dewan direksi IIFM, yang salah satu anggotanya adalah Deputi Gubernur BI, Siti Fadjrijah, selain Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia, A Riawan Amin.
Dia menjelaskan selain rapat rutin dewan direksi IIFM tersebut, secara paralel juga akan digelar "The International Conference on Islamic Banking, Capital and Financial Market" dan "International Workshop on Sukuk" di Jakarta.
Dia mengatakan sebagai wujud partisipasi dari pihak pemerintahan akan langkah-langkah kongkrit untuk membangun ekonomi di tanah air melalui industri perbankan syariah, maka acara konferensi akan dibuka secara resmi oleh Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah yang dalam kesempatan itu akan memberikan keynote speech bertajuk: New Deal and Solutions for Indonesian Economy.
Sedangkan untuk workshop pada hari kedua, katanya, akan dibuka secara resmi pula oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, yang juga akan memberikan keynote speech dengan tema: Islamic Sovereign Bond/Sukuk.
Dan Menteri Negara BUMN, Sugiharto pun akan hadir pada sesi Business Luncheon serta akan memberikan paparan dengan tema: The prospect of Sukuk for BUMN.
Salah satu alasan digelarnya pertemuan itu, katanya, ialah agar dapat digunakan untuk menyampaikan prospek dari surat berharga syariah negara (sukuk), yang tengah dibahas oleh tim dari Depkeu, bagi pengembangan BUMN.
Menurutnya, konferensi internasional dan workshop selama dua hari tersebut akan diramaikan oleh pembicara dari tokoh penting di industri perbankan dan keuangan Islam baik dalam maupun luar negeri.
Dia mencontohkan, pembicara yang akan hadir diantaranya Mohsin Nathani selaku Direktur pelaksana Global Islamic Finance - Citi Islamic Investment Bank Dubai, Asad Zafar selaku Direktur pelaksana Asset Finance Advisory Group of HSBC, Frans Satyaki Sunito - Direktur Utama Jasa Marga, Muhammad Hanif ? Direktur Eksekutif Danareksa, dan Frederick ST Siahaan Direktur Keuangan Pertamina.
Menurut Saefudin, hal itu akan memberi kepercayaan kepada industri perbankan dan keuangan Islam Indonesia untuk mempromosikan keuangan Islam di Indonesia.
Dia menambahkan, pihaknya berharap agar acara tersebut dapat dioptimalkan oleh pelaku pasar, regulator dan pemerintah untuk bertukar informasi, sekaligus promosi potensi investasi melalui skema syariah di Indonesia. Demikian pula dengan investor internasional yang diharapkan dapat tertarik untuk membuka jaringan melalui perbankan syariah, instrumen sukuk maupun skema pembiayaan Islami lainnya.
Selama ini dengan dana sekitar 600 miliar dolar AS, investor Timur Tengah terus mengincar sukuk Indonesia.
Setelah sekitar 14 korporasi mengeluarkan obligasi syariah melalui bursa saham serta beberapa lainnya yang langsung ke investor melalui perbankan, kini sejumlah perusahaan di Indonesia bersiap menerbitkan sukuk sejenis.
Sementara itu, Pemerintah baru akan menerbitkan Surat berharga Syariah Negara atau government sukuk pada 2007. (*)
Copyright © ANTARA 2006