Biofuel juga menjadi perhatian yang besar bagi Jepang, dan beberapa perusahaan di Jepang juga mempunyai teknologi ini
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Jepang berkomitmen meningkatkan intensitas kerja sama industri otomotif, khususnya dalam pengembangan elektrifikasi kendaraan dan bahan bakar ramah lingkungan (biofuel) guna mewujudkan nol emisi karbon (net zero emission/NZE).
 
"Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) Jepang telah menjadi partner strategis dalam kerja sama yang berkelanjutan dengan tujuan untuk mencapai netralitas karbon di industri otomotif,” kata Pelaksana tugas Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Putu Juli Ardika di Jakarta, Jumat.
 
Dirinya mengatakan penguatan kerja sama itu direalisasikan oleh Kementerian Perindustrian RI dan METI Jepang dalam acara diskusi The 5th Automotive Dialogue Indonesia-Japan yang diikuti oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Gabungan Industri Alat-Alat Mobil dan Motor (GIAMM), PT Pertamina serta PT Pertamina Patra Niaga di Jakarta, Kamis (27/6).
 
Putu Juli menjelaskan dalam penguatan kerja sama ini, Indonesia berkomitmen untuk menerapkan pendekatan beberapa strategi (multiple pathways approach) untuk mengurangi emisi karbon, seperti promosi kendaraan elektrifikasi (xEV) termasuk Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV), serta Fuel-Cell.

Baca juga: Kemenperin kerja sama SDM industri dengan dua perusahaan Jepang

Baca juga: Menperin optimalkan kerja sama Indonesia-Jepang melalui riset Jetro
 
Sementara untuk pengembangan biofuel, Kemenperin mendorong penggunaan kendaraan berbahan bakar fleksibel yang adaptif menggunakan bahan bakar nabati.
 
Di sisi lain Direktur Jenderal Sekretariat Menteri Kebijakan Perdagangan Biro Industri Manufaktur METI Jepang Tanaka Kazushige menyampaikan untuk mencapai nol emisi karbon, memang diperlukan pendekatan beberapa strategi sekaligus. Oleh karena itu dirinya mendukung penerapan strategi promosi dan pengembangan biofuel yang dilakukan Kemenperin guna memacu dekarbonisasi.
 
"Biofuel juga menjadi perhatian yang besar bagi Jepang, dan beberapa perusahaan di Jepang juga mempunyai teknologi ini,” kata dia.
 
Lebih lanjut Direktur Kebijakan Perdagangan Internasional Otomotif METI Kikuchi Takanori mengusulkan arah untuk kolaborasi dalam industri otomotif Indonesia dan Jepang tersebut berdasarkan perjanjian Inisiatif Kolaborasi Industri Otomotif Generasi Berikutnya ASEAN-Jepang yang disepakati pada KTT Peringatan 50 Tahun Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang pada tanggal 17 Desember 2023.

Baca juga: Kemenperin: Hasil survei nyatakan perusahaan Jepang siap ekspansi

Baca juga: Kemenperin cetak SDM industri otomotif mahir digital lewat LeMMI 4.0

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024