Jakarta (ANTARA News) - Jalan tol ruas Porong-Sidoarjo, Jatim akan ditinggikan 2,5 meter untuk menghindari luapan lumpur panas dari sumur eksplorasi Banjar Panji I milik Lapindo Brantas Inc. yang hingga kini belum berhasil dihentikan.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto sebelum mengikuti sidang kabinet di Kantor Kepresidenan di Jakarta, Kamis, mengatakan, peninggian badan jalan itu akan dilakukan diatas ruas sepanjang sekitar satu kilometer.
"Namun kalau peninggian itu berbahaya, akan ada dua alternatif lain yaitu pembuatan jalan layang dan membuat jalur lingkar baru," katanya.
Peninggian ruas tol Porong-Sidoarjo sepanjang satu kilometer itu diperkirakan menelan sekitar Rp250 miliar dan dibiayai oleh Lapindo Brantas.
Sementara untuk kemungkinan pembuatan jalur lingkar baru, lanjut dia, saat ini sedang dipilih alternatif jalan yang bisa digunakan yaitu dari barat atau timur jalan tol tersebut.
"Sekarang sedang dilihat pembebasan tanah yang mungkin dilakukan, namun kalau yang murah itu yang ke arah barat," kata Djoko menjelaskan.
Mengenai alternatif mana yang akan diambil, apakah pembuatan jalan layang atau jalur lingkar baru, Djoko menyebutkan keputusan itu akan diambil pada pekan depan.
Sidang kabinet dihadiri antara lain oleh Menteri Perdagangan, Menko Perekonomian, Menteri Pertanian, Kapolri, Menko Polhukam, Jaksa Agung, dan Menteri Kesehatan.
Semburan lumpur panas mulai terjadi pada 29 Mei 2006 lalu, di lokasi pengeboran Lapindo Brantas di Desa Banjar Panji, Porong, Sidoarjo.
Volume lumpur yang keluar dari lubang itu rata-rata mencapai 50 ribu meter kubik per hari, dan sejak 12 Juni pedesaan di sekitar lokasi pengeboran tenggelam oleh lumpur panas.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006