Pengungsi saat ini memilih tinggal di rumah kerabat mereka yang aman dari bencana banjir
Manado (ANTARA) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D mengatakan berdasarkan pendataan BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara sebanyak 671 kepala keluarga atau 1.893 jiwa terdampak banjir.
"Pengungsi saat ini memilih tinggal di rumah kerabat mereka yang aman dari bencana banjir," kata Abdul dalam rilis yang diterima di Manado, Jumat.
Banjir melanda Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara, pada Rabu, (26/6), dipicu hujan deras yang mengguyur sejak pukul 07:00 WITA hingga pukul 05:00 WITA.
Genangan air diperkirakan setinggi 1,0 hingga 1,5 meter di berbagai desa.
Dia mengatakan desa-desa yang paling terdampak termasuk Desa Toruakat, Pusian, Pusian Barat, dan Pusian Selatan di Kecamatan Dumoga, Desa Tonom, Mogoyunggung Induk, dan Mogoyunggung Satu di Kecamatan Dumoga Timur.
Selanjutnya, Desa Tanoyan Utara dan Kopandakan dua di Kecamatan Lolayan serta Desa Dondomon, Dondomon Selatan, Dondomon Utara, Mopuya Selatan satu, Mopuya Induk, Mopuya Utara, Tumokang, dan Mopugat Selatan di Kecamatan Dumoga Utara.
Baca juga: Wagub Sulut ingatkan warga waspadai cuaca ekstrem
Baca juga: BPJN Sulut siagakan tujuh posko antisipasi banjir dan longsor
Jalan penghubung antara Desa Doloduo II dan Desa Makaruo terputus, menambah kesulitan mobilitas di daerah tersebut.
Namun, cakupan wilayah banjir yang luas dan tersebar di enam kecamatan menjadi tantangan besar dalam penanganan bencana ini.
BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow berkoordinasi dengan aparat terkait dan terus melakukan pendataan. Upaya penanganan terus dilakukan, termasuk pendistribusian bantuan makanan siap saji, peralatan kebersihan, dan perlengkapan tidur yang sangat dibutuhkan oleh warga.
Kondisi cuaca saat ini cenderung berawan dan hujan ringan, banjir mulai berangsur surut.
Seperti perbaikan dan perawatan sistem drainase untuk jangka pendek, dan pengelolaan lingkungan secara komprehensif untuk solusi jangka panjang, termasuk pengendalian penggunaan ruang yang berbasis kepada mitigasi bencana.
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024