Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, mempertanyakan sejumlah Pemerintah Daerah (Pemda) yang menolak masuknya beras impor di daerahnya, karena impor beras yang dilakukan pemerintah pusat hanya untuk keperluan cadangan pemerintah. "Yang ditolak itu apa? Karena beras impor itu akan masuk ke cadangan beras pemerintah dan hanya keluar untuk keperluan operasi pasar dan penanggulangan kekeringan atau bencana alam berdasarkan permintaan daerah," kata Mari di Kantor Presiden, di Jakarta, Kamis. Ia menambahkan kalau Pemda-pemda itu menolak impor beras, Pemda tersebut sudah harus memikirkan bahwa mereka bisa mengatasi sendiri kondisi di daerahnya jika harga beras naik atau terjadi bencana alam. Selain itu, Mari menegaskan bahwa meski beberapa Pemda menolak beras impor, pemerintah pusat tetap akan melakukan impor beras karena sudah menjadi kebijakan pemerintah. Menurut dia, impor beras paling cepat dilakukan pada 1 Oktober hingga 15 November mendatang sebanyak 210 ribu ton. "Saat ini sedang dilakukan proses tender, yang diperkirakan berlangsung selama dua pekan," katanya. Sementara itu, Menteri Pertanian Anton Aprijantono mengatakan penolakan sejumlah daerah terhadap impor beras menandakan daerah-daerah tersebut telah sanggup menanggulangi kekurangan beras bila terjadi bencana alam atau kekeringan. "Saya mengucapkan terima kasih kepada daerah-daerah yang merasa cukup, karena mereka mempunyai cadangan beras yang mencukupi (bila terjadi bencana)," kata dia. Mengenai mulai turunnya harga beras di pasar, Anton meminta agar para petani jangan mau ditipu oleh para spekulan yang mengatakan harga gabah sudah turun. "Beras impor nanti hanya akan masuk gudang Bulog. Adanya penurunan harga itu karena spekulasi, saya minta petani jangan mau dibodohi dan dibohongi para spekulan," katanya. Anton dalam kesempatan berbeda menjelaskan, pada tahun 2005 impor beras hanya 170.000 ton dan tahun 2004 mencapai 247.000 ton, sementara pada tahun 1997-1998 impor beras mencapai sekitar 5 juta ton. (*)
Copyright © ANTARA 2006