Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang juga kader PDI Perjuangan menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang digelar partai tersebut untuk persiapan menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

Ita, sapaan akrab Hevearita, di Semarang, Kamis, mengaku mendapatkan sejumlah pertanyaan saat sesi "fit and proper test" yang berlangsung selama lebih dari 60 menit dari jajaran penguji di DPD PDIP Jateng.

"Pertanyaannya, seputar bagaimana persiapan jika nanti maju selanjutnya (Pilkada Kota Semarang, red.). Kedua, bagaimana komunikasi dengan partai-partai," katanya, usai menjalani "fit and proper test" di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Semarang.

Menurut dia, jajaran penguji mengulik seputar kesiapannya maju di pemilihan wali kota dan wakil wali kota (Pilwakot) Semarang 2024.

Tak hanya itu, kata dia, langkah komunikasi yang terjalin dengan partai-partai politik lainnya juga turut menjadi pertanyaan dari para penguji.

"Alhamdulillah, selama ini komunikasi dengan beberapa partai berjalan lancar, mohon doanya. Dari DPD sudah 'pirso' (mengetahui), sudah ada komunikasi," katanya.

Ia menyebutkan setidaknya ada lebih dari 10 anggota DPD yang memberi pertanyaan, termasuk visi misi jika kembali maju dalam pesta demokrasi.

Apalagi, kata dia, posisinya sebagai petahana yang tentu memiliki pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan ke depannya.

"Kan saya 'incumbent', tentu ditanya apa saja program ke depannya. Dari partai juga ada poin-poin pertanyaan, seperti bagaimana pemberdayaan masyarakat, pengendalian banjir, penanganan inflasi, stunting, kemiskinan ya seperti itulah pertanyaannya," katanya.

Sejauh ini, Ita mengakui jika belum mendapat arahan lebih lanjut setelah menjalani tahapan "fit and proper test".

Sembari menunggu rekomendasi, Ita mengaku akan menjalani kesehariannya sebagai wali kota seperti biasanya.

Bahkan, ia mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada persiapan khusus yang dilakukannya dalam rangka menghadapi kontestasi Pilwakot Semarang 2024.

"Persiapan belum. Nunggu 'rekom' (rekomendasi, red.) Masih bekerja sama seperti saat saya maju dulu bersama Mas Hendi (Hendrar Prihadi), saya masih tetap bekerja. Nanti kalau sudah dapat 'rekom' dan wakil kan pasti akan buat visi misi," katanya.

Untuk saat ini, ia masih melanjutkan visi misi sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau (RPJMD) dan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) yang telah disusun.

Ditanya terkait kriteria wakil wali kota yang diinginkan, ia mengaku belum dapat membeberkan sosok calon yang akan mendampinginya jika mendapatkan rekomendasi.

Meski demikian, Ita menginginkan sosok calon wakil wali kota yang bisa diajak bekerja sama memajukan Kota Semarang dan menyejahterakan masyarakat.

"Saya sekarang kan sendiri, tidak punya wakil dan melakukan semua program sendiri dibantu temen-temen Pemkot Semarang. Bagaimana mengejar ke depan sejajar. Apalagi, kemarin dapat penghargaan terkait stunting dari PBB. Tentu, nanti bisa menjadi pelayanan publik lebih baik," katanya.

Sebelumnya, Ita adalah wakil wali kota Semarang, namun kemudian diangkat menjadi wali kota menggantikan Hendrar Prihadi yang ditunjuk sebagai Kepala Lembaga Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) RI.
Baca juga: Juon izinkan ibunda maju lagi pilkada tak ingin jadi anak durhaka

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024