“Hal ini yang kemudian membuat peringkat Indonesia pada Travel and Tourism Development Index 2024 menempati peringkat 22 yang sebelumnya berada di peringkat 32. Kita nomor enam di kawasan Asia-Pasifik dan di ASEAN kita peringkat dua,” kata Menparekraf Sandiaga sebagaimana dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Sandiaga yang hadir dalam "Annual Meeting of The New Champions ke-15 tahun 2024" di Dalian, Tiongkok yang diinisiasi oleh World Economic Forum ini mengatakan, untuk mencapai peringkat tersebut tidaklah mudah, Indonesia melalui Kemenparekraf berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait terus berupaya mengutamakan kualitas dan keberlanjutan dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Kendati demikian, Indonesia masih berada di bawah Malaysia, Thailand, bahkan Vietnam dalam hal jumlah wisatawan. Lantaran Indonesia mengutamakan wisatawan dengan lama tinggal yang lebih lama dan pengeluaran yang lebih banyak.
Selain itu, sederet program atau kebijakan juga dilakukan Indonesia untuk memperkuat kinerja pariwisata di antaranya program desa wisata yang diyakini mampu mengangkat kearifan lokal, meningkatkan investasi hijau di sektor pariwisata, hingga pengaturan cuti dan hari libur nasional.
Di sisi lain ada tantangan yang perlu diantisipasi oleh pelaku industri dengan baik, di antaranya ketegangan geopolitik yang tentunya berpengaruh terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif hingga peningkatan tingkat inflasi.
“Namun tantangan ini masih terkendali di Indonesia bahkan secara global,” pungkas Menparekraf.
Baca juga: Sandi: Pekan inovasi Belitung Timur beri ruang kreativitas anak muda
Baca juga: Sandiaga: Berwisata di dalam negeri lebih terjangkau
Baca juga: Menteri Sandiaga keliling desa wisata menjelang akhir masa jabatan
Baca juga: Sandi: Pekan inovasi Belitung Timur beri ruang kreativitas anak muda
Baca juga: Sandiaga: Berwisata di dalam negeri lebih terjangkau
Baca juga: Menteri Sandiaga keliling desa wisata menjelang akhir masa jabatan
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024