Data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia sedang dinanti pelaku pasar keuangan domestik
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Senin pagi belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp12.056 per dolar AS.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin mengatakan bahwa laju rupiah cenderung masih stabil seiring dengan antisipasi pelaku pasar terhadap data ekonomi domestik yang akan dipublikasikan pada hari ini oleh Badan Pusat Statistik.
"Data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia sedang dinanti pelaku pasar keuangan domestik," katanya.
Ia mengharapkan data ekonomi Indonesia dapat menahan sentimen eksternal yang cenderung negatif merespon hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang kembali melakukan pengurangan pembelian obligasi menjadi 65 miliar dolar AS dari sebelumnya 75 miliar per bulan.
Selain itu, lanjut dia, rupiah juga dibayangi imbas terdepresiasi sejumlah mata uang negara berkembang termasuk nilai tukar euro.
"Langkah bank sentral Turki yang diikuti bank sentral Afrika Selatan dengan menaikan suku bunga acuannya hanya berdampak sementara bagi pasar keuangan negara berkembang dan rupiah pun secara tidak langsung ikut terkena imbasnya," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014