Yang menjadi persoalan adalah ketika statusnya naik
Kediri (ANTARA News) - Aktivitas warga di kaki Gunung Kelud (1.730 mdpl) di Desa Sugihwaras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, normal pascapenetapan status gunung berapi itu dari aktif normal ke waspada.
"Aktivitas normal, yang ke ladang tetap melanjutkan kegiatannya, begitu juga yang berkebun," kata perangkat Desa Sugihwaras Suprapto, di Kediri, Senin.
Ia mengatakan, warga sempat panik ketika mendapatkan kabar jika status Gunung Kelud berubah menjadi waspada atau di level III. Mereka panik, dan kebingungan apa yang harus dilakukan dengan kondisi tersebut.
Namun, katanya, pihaknya sudah mengadakan pertemuan langsung dengan warga yang juga dihadiri muspida Kabupaten Kediri, memberi gambaran tentang kondisi gunung berapi itu. Salah satu yang dibahas adalah langkah yang dilakukan ketika statusnya naik terus, menjadi siaga sampai awas.
"Yang menjadi persoalan adalah ketika statusnya naik. Untuk itu, kami gencar sosialisasi serta bersiap jika statusnya naik," katanya.
Ia juga berencana melanjutkan pertemuan di kantor Kecamatan Ngancar guna membahas masalah tersebut. Kegiatan itu juga dihadiri seluruh elemen yang terkait kebencanaan, seperti dari Tagana, serta pemerintah daerah.
Untuk saat ini, aktivitas di rest area wisata Gunung Kelud masih sepi. Loket pintu masuk menuju kawasan itu juga masih ditutup. Hal itu juga atas kebijakan pemerintah daerah yang menutup loket pintu masuk pascakenaikan status pada Minggu (2/2).
PVMBG telah menetapkan status waspada, mengingat aktivitas gunung yang berada di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, itu naik. Dengan status itu, radius 2 kilometer dari gunung tidak diperbolehkan ada aktivitas.
Gunung itu pernah meletus pada 2007 silam, tapi secara effusif atau tertahan. Meterial sisa letusan sebelumnya terangkat, menutup kawah dan saat ini menjadi gunung, dan oleh masyarakat disebut anak Gunung Kelud.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014