Jakarta (ANTARA) -
Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah, mengatakan bahwa format home-away atau kandang-tandang dalam kompetisi musim 2024 terbukti efektif untuk membangkitkan animo masyarakat Indonesia, guna mencintai olahraga bola basket.
 
Ia membeberkan, selain animo masyarakat, format pertandingan yang baru semusim berjalan tersebut mampu membangkitkan semangat masing-masing klub untuk bermain di daerah asalnya, khususnya dalam menghibur pendukung sendiri.
 
"Jadi kami buat format home-away agar berkembang secara market, mulai dari pendukung maupun sisi ekonomi, sehingga ekosistem olahraganya bisa terbangun," kata Junas usai mengikuti program siniar (podcast) di Studio ANTARA TV yang berada di kawasan ANTARA Heritage Center (AHC), Pasar Baru, Jakarta, Kamis.
 
Lebih lanjut dia membeberkan, format tersebut telah membuat peningkatan sebanyak 72 persen dibandingkan tahun lalu yang jumlah penontonnya hanya ratusan orang di lokasi pertandingan. Begitu juga dengan penonton di layar kaca atau platform digital.
 
Untuk menjaga animo tersebut, maka musim ini IBL memberlakukan format best of three untuk babak playoffs pada 11 Juli nanti.
 
"Jadi delapan tim yang masuk playoffs, bisa kemungkinan tanding sampai tiga kali untuk lanjut ke babak berikutnya," ujar pria yang menjadi Dirut IBL sejak 2019 itu.


Baca juga: Format laga kandang-tandang IBL tingkatkan jumlah penonton
 
Format itu dibuat untuk memfasilitasi minat dan mendorong keterlibatan masyarakat untuk mendukung tim kesayangannya saat berlaga.
 
Junas menambahkan, selaku operator penyelenggara kompetisi, dirinya dan tim selalu berupaya agar kompetisi bola basket kasta tertinggi tersebut bisa berkelanjutan dan meningkat dari sisi penonton, ekonomi, dan dampak untuk prestasi olahraga nasional.
 
Dari sisi batas penggajian pemain atau salary cap, tambah dia, IBL juga telah menetapkan batas gaji secara kolektif sebanyak Rp10 miliar.
 
Hal itu bertujuan untuk pemerataan antar klub, sehingga tidak jomplang dan menjaga agar tetap kompetitif.
 
"Jadi dua kunci perubahan besar selama musim ini adalah format kandang-tandang dan juga salary cap," kata dia.
 
Sebelum musim 2024, IBL menggunakan format atau sistem kompetisi series atau keliling dari satu kota ke kota lainnya.
 
Namun, mulai tahun ini 14 klub peserta IBL melakoni total 26 pertandingan, dengan 13 kali laga kandang dan 13 tandang pada babak reguler.

Baca juga: Dirut IBL optimistis format kandang-tandang tingkatkan minat basket
 

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024