Pada awal April 2024 harganya memang sempat naik hingga Rp10.800-an, kemudian turun. Sedangkan pekan ini turun bertahap hingga menjadi Rp10.100/kg

Kudus (ANTARA) - Harga jual kedelai impor di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, turun menjadi Rp10.100 per kilogram dari harga jual sebelumnya mencapai Rp10.850 per kilogram.

"Pada awal April 2024 harganya memang sempat naik hingga Rp10.800-an, kemudian turun. Sedangkan pekan ini turun bertahap hingga menjadi Rp10.100/kg," kata Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma'ruf di Kudus, Kamis.

Ia berharap dengan turunnya harga jual kedelai impor tersebut, bisa meningkatkan permintaan kedelai karena sejak awal Juni 2024 sempat lesu.

Berdasarkan informasi dari sejumlah pelanggan, kata dia, disebabkan karena selama Juni 2024 banyak warga yang memiliki acara hajatan pernikahan serta bertepatan dengan musim haji, sehingga permintaan kedelai impor turun.

"Meskipun demikian, kami berharap dengan turunnya harga jual pekan ini bisa mendongkrak permintaan kembali normal," ujarnya.

Sebelumnya, kata dia, permintaan kedelai impor per harinya berkisar 15-20 ton, sedangkan saat ini cenderung lebih rendah karena masing-masing pelaku usaha, baik di bidang pembuatan tahu maupun tempe dalam membeli kedelai menyesuaikan permintaan pasar.

Untuk stok kedelai impor yang tersedia di gudang saat ini sebanyak 65 ton dan masih bisa ditambah. Sedangkan kedelai lokal hingga kini belum tersedia.

Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Minan Muchammad menambahkan harga jual kedelai impor memang sering berfluktuasi.

Namun, imbuh dia, untuk stok kedelai impor di pasaran tersedia aman, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran bagi produsen tahu maupun tempe dalam mendapatkan bahan baku berupa kedelai.

Baca juga: Stok kedelai impor di Kudus mulai tersedia
Baca juga: Primkopti: Harga kedelai impor di Kudus capai Rp12.550 per kg
Baca juga: Harga jual kedelai impor di Kudus naik menjadi Rp11.000/kg

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024