"Sedikitnya empat orang tewas dan 31 cedera. Penyerang melemparkan dua granat dan melarikan diri dari lokasi kejadian."

Peshawar, Pakistan (AANTARA News) - Sedikitnya empat orang tewas dan 31 lain cedera Minggu larut malam ketika penyerang-penyerang tak dikenal melemparkan dua granat ke sebuah gedung bioskop di Pakistan baratlaut, kata polisi dan petugas medis.

Serangan terhadap gedung bioskop Picture House di Peshawar itu terjadi ketika sekitar 90 orang sedang menyaksikan tayangan film tengah malam "Ziddi Pakhtun" (Orang Pashtun Keras Kepala), kata polisi.

"Sedikitnya empat orang tewas dan 31 cedera. Penyerang melemparkan dua granat dan melarikan diri dari lokasi kejadian," kata Faisal Mukhtar, seorang pejabat kepolisian senior, kepada AFP.

Banyak korban mengalami luka-luka karena berdesak-desakan setelah ledakan itu, tambah Mukhtar.

Jamil Shah, seorang juru bicara Lady Reading Hospital Peshawar, mengatakan, tiga mayat dan 31 korban yang terluka telah dibawa ke rumah sakit itu.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, namun polisi mengatakan bahwa gedung-gedung bioskop di kota itu sudah mendapat ancaman.

Peshawar merupakan kota terdepan dalam perang Pakistan melawan militan garis keras, yang menganggap film sebagai dosa.

Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.

Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.

Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011.


Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014