Dengan adanya IMPL!KA, kami berharap layanan data dan informasi desa dapat ditingkatkan keamanannya dan dimitigasi sejak dini, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan layanan data dan informasi Kementerian Desa PDTT
Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) meningkatkan keamanan data desa dengan menghadirkan Integrasi Manajemen Peringatan Dini dan Anomali Lalu Lintas Keamanan Data Informasi (IMPL!KA).
 
"Dengan adanya IMPL!KA, kami berharap layanan data dan informasi desa dapat ditingkatkan keamanannya dan dimitigasi sejak dini, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan layanan data dan informasi Kementerian Desa PDTT," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Theresia Jundar, dalam webinar "Security Awareness Data Desa" dan Launching IMPL!KA di Jakarta, Kamis.
 
Diketahui IMPL!KA merupakan proyek transformasi Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendes PDTT yang bertujuan mencegah kebocoran data individu maupun instansi pemerintah desa setempat serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya menjaga keamanan data.
 
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pusat Informasi (BPI) Kemendes PDTT Ivanovich Agusta menyampaikan sejauh ini desa telah mengalami kemajuan yang pesat, khususnya sejak Dana Desa digulirkan oleh pemerintah pada tahun 2015.

Baca juga: Mimpi satu data dari desa
 
Hal itu, kata dia, juga membuat kebutuhan statistik desa semakin tinggi, sehingga konsep yang digagas Kapusdatin Kemendes PDTT beserta stafnya sangat diperlukan sebagai benteng terhadap data desa.
 
"Yang dilakukan oleh Kapusdatin beserta staf saat ini pada tataran sebelum kejadian (diretas). Makanya, keamanan ini sangatlah penting dan relevan dengan lalu lintas data di desa yang saat ini cukup tinggi," kata Ivanovich Agusta.
 
Dia juga menyampaikan apabila dalam data desa ditemukan serangan siber, IMPL!KA akan memberikan peringatan dini untuk melakukan pemberian keamanan secara otomatis.
 
"Karenanya, jika ada data yang di dalamnya di luar kebiasaan atau yang disebut dengan anomali lalu lintas data, atau ada gangguan, maka akan ada peringatan dini yang di situ untuk melindungi keamanan data," kata Ivanovich.

Baca juga: Mendes tekankan pentingnya akurasi data dalam pembangunan desa
Baca juga: Menyatukan data dengan Indeks Desa demi membangun Indonesia

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024