Ada enam aset yang menjadi prioritas kami
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menawarkan sebanyak enam aset yang potensial untuk dikerjasamakan dengan pihak lain yakni mulai dari gelanggang olahraga (GOR) Bahtera hingga Taman Kota Rasuna Said.

"Ada enam aset yang menjadi prioritas kami, untuk dikerjasamakan dalam waktu dekat ini," kata Kepala Unit Pengelola Jakarta Asset Management Centre, Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) DKI Ifan Mohamad Firmansyah di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, enam aset yang potensial untuk dikerjasamakan tersebut terletak di Jakarta Utara berupa GOR Bahtera, GOR Bulungan, Graha Pejaten, Taman Kota Rasuna Said dan Gedung Disparekraf Jakarta Selatan, serta Terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur.

Ia menjelaskan bahwa aset tersebut memiliki keunggulan masing-masing, seperti GOR Bahtera yang berada di Jakarta Utara, yakni selain lokasinya strategis, juga bisa dijadikan sebagai pusat olahraga air, wisata, dan lain sebagainya.

Baca juga: DKI berupaya tingkatkan kerja sama pemanfaatan aset daerah

Apalagi kata Ifan, lokasinya sangat strategis yaitu berada tidak jauh dengan Ancol, Jakarta Internasional Stadium (JIS) dan didukung dengan berbagai layanan moda transportasi umum.

"Begitu juga dengan aset lainnya, karena aset-aset ini berada di lokasi yang strategis," katanya. 

Ia menambahkan dari ratusan aset milik Pemprov DKI Jakarta yang dimiliki dan nilainya mencapai Rp518 triliun sudah ada 183 aset yang dikerjasamakan dan sektor yang dilayani juga beragam seperti fasilitas pendidikan, rumah ibadah, olahraga, kesehatan dan lainnya

"Kami mempunyai 183 aset yang sudah dikerjasamakan dengan beberapa skema baik sewa, kerja sama pemanfaatan (KSP) serta kerja sama bangun guna serah (BGS)," ujarnya.

Baca juga: Legislator: Aset jadi penyebab Rusunawa Marunda terbengkalai

Pemprov DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan kerja sama aset yang dimiliki karena dari total aset senilai Rp518 triliun hanya 0,7 persen yang telah dikerjasamakan dan sisanya masih dicarikan mitra.

"Aset terbanyak berupa tanah dengan total nilai Rp466 triliun, sisanya ada bangunan, jalan dan irigasi," katanya.
 

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024