Ini bertujuan menguji dan mengevaluasi kemampuan dalam merespons tumpahan minyak di Filipina dan Indonesia...
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai perwakilan Indonesia, meningkatkan kemampuan mengatasi tumpahan minyak di wilayah perbatasan lewat latihan bersama dalam Regional Marine Pollution Exercise (Marpolex) yang diadakan di Bacolod City, Filipina.
"Regional Marpolex merupakan latihan gabungan antara Indonesia, Filipina, dan Jepang yang fokus pada penanggulangan tumpahan minyak di laut wilayah perbatasan," kata Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub RI Jon Kenedi dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan sebagai perwakilan Indonesia melakukan latihan bersama dalam Regional Marine Pollution Exercise (Marpolex) yang diadakan di Filipina pada 24-29 Juni 2024.
Jon menyampaikan bahwa Marpolex merupakan latihan bersama untuk menguji dan mengevaluasi kemampuan ketiga negara dalam merespons keadaan darurat tumpahan minyak di wilayah perbatasan.
Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan Marine Pollution Exercise ini didasarkan pada Sulu Sulawesi Oil Spill Response Nerwork Plan 1981.
Baca juga: Kemenhub: National Malporex ajang uji tanggulangi pencemaran
“Ini bertujuan menguji dan mengevaluasi kemampuan dalam merespons tumpahan minyak di Filipina dan Indonesia, khususnya pada saat terjadi tumpahan minyak besar di dekat atau di sepanjang garis pantai Filipina maupun Indonesia,” ujar Jon.
Latihan utama yang dipimpin oleh Philippine Coast Guard dilaksanakan pada Rabu, 26 Juni 2024 dengan beberapa skenario, termasuk penanggulangan tumpahan minyak, operasi Search and Rescue (SAR), serta pemadaman kebakaran.
“Diharapkan kita semua dapat menunjukkan upaya kerja sama dan komunikasi yang baik selama latihan, sehingga kegiatan Regional Marpolex ini dapat terlaksana dengan aman dan sukses,” kata Jon.
Peserta latihan kali ini meliputi Crew Gabriela Silang OVP-8301 dari Philippine Coast Guard yang terdiri dari 79 orang, Crew Tsugaru PLH 02 dari Japan Coast Guard sebanyak 41 orang, dan Crew KN Trisula P111 dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub RI yang terdiri dari 25 orang.
"Ini fokus pada penanggulangan tumpahan minyak, operasi SAR, dan pemadaman kebakaran di perairan Bacolod, Filipina. KN. Trisula P111 bertugas dalam evakuasi korban jatuh di laut (SAR) dan penanggulangan tumpahan minyak," ujarnya pula.
Lebih lanjut Jon mengatakan bahwa kegiatan tersebut telah rutin dilakukan berkat kerja sama jangka panjang yang sangat baik antara Philippine Coast Guard, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Indonesia, dan Japan Coast Guard.
"Saya berharap kerja sama ini akan selalu berjalan dengan baik dan semakin kuat. Ke depannya, kerja sama tersebut juga diharapkan dapat diperluas dengan melibatkan negara-negara lain, khususnya di kawasan Asia Tenggara,” kata Jon.
Menurutnya, Marpolex menjadi bukti nyata komitmen dan keterlibatan aktif dalam menjaga dan meningkatkan perlindungan lingkungan maritim.
“Semoga seluruh delegasi dan peserta dapat terlibat penuh dalam latihan ini dengan penuh semangat dan kehati-hatian. Saya yakin kita bisa mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman dari kegiatan ini," kata Jon pula.
Baca juga: Kemenhub matangkan kesiapan wakili Indonesia pada Marpolex di Filipina
Baca juga: Kemenhub kirim KN Trisula wakili Indonesia di ajang Marpolex Filipina
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024