Kami akan terus menjaga posisi keuangan yang sehat dan kuat untuk mengantisipasi kebutuhan modal kerja ke depan.

Jakarta (ANTARA) -

Perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menetapkan pembagian dividen tunai sebesar 30 persen atau sekitar Rp1,6 triliun untuk tahun buku 2023.

"Perseroan menetapkan pembagian dividen tunai sebesar 30 persen atau sekitar Rp 1,6 triliun," ujar Direktur Utama Harita Nickel Roy Arman Arfandy dalam Paparan Publik di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Jakarta, Kamis.

Roy menegaskan pentingnya ekspansi strategis dalam menghadapi tantangan global, serta berkomitmen terus melakukan investasi yang bijaksana dan mengembangkan fasilitas produksi yang dapat meningkatkan volume dan nilai tambah dari produk yang dihasilkan.

"Kami akan terus menjaga posisi keuangan yang sehat dan kuat untuk mengantisipasi kebutuhan modal kerja ke depan," ujar Roy.

Baca juga: Harita Nickel cetak laba bersih Rp1 triliun di kuartal I- 2024

Ia menjelaskan, produksi tambang berasal dari dua tambang yang telah beroperasi yaitu PT. TBP dan PT. GPS, yang mana tiga tambang lainnya yaitu PT. JMP, PT. OAM dan PT. GTS masih dalam tahap eksplorasi saat ini.

"Proyek pembangunan fasilitas HPAL (ONC) juga menunjukkan perkembangan signifikan," ujar Roy.

Ia melanjutkan, jalur produksi pertama dari fasilitas HPAL kedua ini (ONC) telah mencapai kapasitas produksi penuh pada akhir Mei 2024, yang mana jalur produksi kedua mulai beroperasi pada Juni 2024, sementara jalur ketiga dijadwalkan mulai beroperasi pada Agustus 2024.

Kemudian, perseroan bersama dengan mitra strategisnya juga telah mendirikan dua perusahaan baru, yaitu PT Bhakti Bumi Sentosa (BBS) dan PT Cipta Kemakmuran Mitra (CKM).

PT BBS bertujuan untuk mengurangi limbah dari produksi HPAL dengan cara daur ulang sekaligus menghasilkan produk bernilai tambah dari limbah, sedangkan PT CKM bertujuan untuk memproduksi limestone menjadi quicklime untuk menekan biaya produksi dari fasilitas HPAL.

Baca juga: RUPST Elitery setujui bagikan dividen Rp10 miliar

Sepanjang tahun 2023, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 23,86 triliun, atau meningkat 149,4 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, perseroan juga mencatatkan laba tahun buku 2023 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan sebesar Rp 5,62 triliun, atau meningkat 20,4 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024