Jakarta (ANTARA) - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memilih pustakawan bernama Edi Wiyono sebagai pemenang yang paling berprestasi dalam ajang Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Nasional 2024.

"Pustakawan harus memastikan bahwa pemenuhan hak masyarakat terhadap informasi dan ilmu pengetahuan untuk kecakapan hidupnya serta perwujudan atas tujuan pembangunan inklusif yang berpusat pada peningkatan kualitas sumber daya manusia," kata Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpusnas Adin Bondar dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis.

Adin menuturkan selain Edi, pemenang kedua diraih oleh pustakawan asal Dinas Perpustakaan Kota Parepare bernama Hery dan pemenang ketiga disandang pustakawan Rahmawati dari MAN 4 Aceh Besar.

Baca juga: Perpusnas gelar pemilihan pustakawan berprestasi terbaik

Melalui dipilihnya sejumlah pemenang tersebut, Adin mengingatkan bahwa prestasi yang tidak mudah untuk dicapai itu, dijadikan sebagai waktu mengingat diri bahwa pustakawan adalah seorang yang miliki kompetensi, baik keterampilan, keahlian dan sikap.

Sebab, adanya kemajuan digitalisasi dan kecerdasan buatan (artifficial inteligence) dapat berdampak pada degradasi fungsi perpustakaan, termasuk pada perubahan perilaku masyarakat.

“Mau tidak mau perpustakaan juga dituntut berbenah diri memperbaiki kualitas pelayanan,” katanya.

Baca juga: Perpusnas RI alokasikan 500 ribu buku di Sumut

Sehingga menurutnya tugas seorang pustakawan amat berat, selain sebagai pengelola, mereka juga harus berperan menjadi pelayanan perpustakaan.

“Perpustakaan perlu melakukan transformasi berupa kreativitas dan inovasi agar lebih dinamis,” katanya.

Sebelumnya, Plt. Kepala Pusat Pembinaan Pustakawan Nurcahyono menambahkan bahwa dari data 21 ribu pustakawan dan tenaga pustakawan baru sekitar tiga ribu yang sudah tesertifikasi.

Baca juga: Komisi X setujui usulan penambahan anggaran bagi Perpusnas

Maka dari itu, ia memastikan akan terus berusaha meningkatkan pengelolaan perpustakaan dengan cara yang profesional dan sumber daya manusia yang dibekali kompetensi memadai agar semakin berkualitas.

"Ini akan terus kita tingkatkan karena untuk mengelola perpustakaan yang profesional ada orang profesional di belakangnya, yakni pustakawan yang dibekali kompetensi yang profesional," ujar Nurcahyono.

Baca juga: Perpusnas: Bangun kegemaran membaca untuk wujudkan literasi tinggi

Baca juga: Merengkuh dunia dengan membaca

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024