Telah didirikan posko bersama sebagai pusat koordinasi untuk memantau dan mengkoordinasikan segala kebutuhan mendesak
Garut, Jawa Barat (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan kolaborasi multi-sektor untuk memenuhi kebutuhan dasar harian bagi 1.216 jiwa korban bencana banjir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Garut, Jawa Barat, Kamis, mengatakan bahwa seribuan jiwa korban banjir merupakan warga dari Desa Karang Jinawi, Suka Raja, Bukit Raya, dan Kelurahan Bukit Raya di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara.

Pusdalops BNPB mengkonfirmasi para korban banjir yang terdiri dari 331 keluarga itu sebelumnya dievakuasi petugas gabungan ke tempat pengungsian mandiri dan posko karena rumah mereka digenangi banjir 50-150 sentimeter sejak Senin (24/6).

Baca juga: BPBD Penajam siagakan personel 24 jam antisipasi banjir dan longsor

Selama masa evakuasi ia memastikan pemenuhan kebutuhan dasar harian bagi korban banjir menjadi prioritas utama. BNPB berkolaborasi dengan multisektor dalam menyediakan makanan, air bersih, dan layanan pemeriksaan kesehatan, termasuk obat-obatan bagi para korban.

Bantuan dari pemerintah daerah melalui Dinas Sosial, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) hingga Kementerian PUPR, Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK), Kementerian Kesehatan (Kemenkes),  dan perusahaan tanaman hutan industri (HTI) tersebut siap untuk terus disalurkan sampai kondisi dampak bencana kembali kondusif.

Bahkan dalam pemenuhan kebutuhan dasar harian, menurut dia, sejumlah sektor perbankan juga menyatakan siap membantu BNPB dalam hal pemenuhan kebutuhan makanan harian para korban.

Baca juga: Kabupaten Penajam bersama BWS dan Satgas IKN tangani banjir Sepaku

"Telah didirikan posko bersama sebagai pusat koordinasi untuk memantau dan mengkoordinasikan segala kebutuhan mendesak," kata dia, seraya menambahkan meskipun kerugian materiil cukup besar tapi tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian ini.

Laporan yang diterima dari tim gabungan di lapangan setidaknya hingga Rabu (26/6) sudah dilakukan upaya pompanisasi untuk mengurangi debit air di daerah terdampak banjir.

Tim yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara berkolaborasi dengan TNI/Polri, Manggala Agni juga mulai membersihkan sisa lumpur yang mengendap di sejumlah lokasi.

Baca juga: Kabupaten PPU kembali dilanda banjir

 

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024