Beijing, (ANTARA/PRNewswire)- Musim panas lalu, 24 mahasiswa Confucius Institutes di Adam Mickiewicz University dan Vistula University asal Polandia berkunjung ke Kota Tianjin, Tiongkok, selama dua minggu untuk mempelajari kebudayaan Tiongkok.

Di summer camp "Chinese Bridge", kegiatan ini meningkatkan aktivitas belajar bahasa Mandarin dan kebudayaan Tiongkok dengan melibatkan mahasiswa dari beragam negara, serta mempererat persahabatan antara mahasiswa Tiongkok dan asing. Para mahasiswa juga mengapresiasi pesona kebudayaan Tiongkok lewat kursus bahasa Mandarin, serta mengikuti kunjungan dan aktivitas kebudayaan.

"Kunjungan saya ke Tiongkok telah berakhir, namun saya mulai belajar bahasa Mandarin," ujar salah seorang peserta di sesi penutupan acara.

Tiongkok dan Polandia memiliki sejarah panjang dan tradisi budaya. Bahkan, aktivitas pertukaran antarwarga dan kebudayaan di kedua negara semakin aktif dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disampaikan Peng Liyuan, istri Presiden Xi Jinping, ketika berkunjung ke National Center for the Performing Arts (NCPA) Tiongkok, Senin lalu.

Peng berkunjung bersama Agata Kornhauser-Duda, istri Presiden Polandia Andrzej Duda, yang tengah menjalani kunjungan kenegaraan di Tiongkok. Keduanya lalu menikmati sejumlah pertunjukan, termasuk musik rakyat tradisional Tiongkok, Opera Peking, dan komposisi piano dari kedua negara tersebut.

Aktivitas pertukaran antarwarga yang semakin gencar

Selama berkuliah di Tianjin University of Technology, 24 mahasiswa Polandia mengikuti kursus belajar bahasa Mandarin dan kuliah tentang topik kebudayaan. Mereka juga terlibat dalam beberapa program, seperti kaligrafi, seni potong kertas, dan Tai Chi.

"Pertukaran mahasiswa Tiongkok dan Polandia mendorong aktivitas pertukaran budaya antara kedua negara," ujar Liu Qun, seorang staf Jurusan Bahasa dan Kebudayaan Tianjin University of Technology.

Kini, beberapa universitas di Polandia menawarkan kelas bahasa Mandarin. Sementara, Confucius Institutes di Polandia sering menggelar summer camp dan mengutus delegasi pendidikan untuk berkunjung ke Tiongkok untuk mempromosikan kerja sama pendidikan dan kebudayaan antara kedua negara.

Dengan aktivitas pertukaran kebudayaan yang semakin aktif, rakyat kedua negara pun kian meningkatkan sikap saling memahami dan mempererat persahabatan, seperti disampaikan Peng.

Mengapresiasi kebudayaan tradisional Tiongkok, Agata menyambut baik aktivitas pertukaran dan kerja sama yang semakin erat antara kedua negara, serta persahabatan yang lebih baik antara rakyat di kedua negara.

Aktivitas pertukaran dan kerja sama yang lebih baik

Senin lalu, Tiongkok dan Polandia meluncurkan rencana aksi untuk memperluas kemitraan strategis dan komprehensif. Kedua negara juga sepakat memprioritaskan kerja sama antarwarga dan pertukaran budaya.

Menurut Ctrip, agen perjalanan wisata daring terkemuka Tiongkok, pada 23 Juni 2024, Polandia menjadi salah satu dari 30 negara asal wisatawan asing terbanyak yang berkunjung ke Tiongkok pada tahun ini.

Pada masa liburan musim panas, reservasi dari wisatawan Polandia menuju Tiongkok pun meningkat 80% dari tahun lalu.

Selasa lalu, Tiongkok memperpanjang kebijakan bebas visa untuk Polandia. Pada periode 1 Juli 2024-31 Desember 2025, warga Polandia yang memiliki paspor biasa dapat berkunjung dan tinggal di Tiongkok tanpa harus mengajukan visa selama 15 hari, baik untuk keperluan bisnis, wisata, mengunjungi keluarga dan sahabat, serta transit.

Polandia terletak di jantung Eropa, serta menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang erat dengan Tiongkok. Hal ini disampaikan Qin Jing, Vice President, Ctrip Group. Menurutnya, kebijakan bebas visa menjadi cara Tiongkok mendorong pemulihan arus kunjungan wisatawan asing.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024