Berdasar pantauan, Minggu, beberapa kelurahan yang terendam banjir tersebut, antara lain Landungsari, Kuripan Kecamatan Pekalongan Selatan, Sapuro, Kergon, Sampangan (Pekalongan Timur), Krapyak Lor, Krapyak Kidul, Panjang Wetan (Pekalongan Utara), Kramat Sari, dan Tirto (Pekalongan Barat.
Selain itu, Kelurahan Pabean, Bandengan, Pasir Sari, Bendan, dan Perumahan Linmas Kecamatan Pekalongan Utara.
Ketinggian air yang mencapai sekitar 30 centimter hingga 150 meter tersebut mengakibatkan permukiman penduduk terendam banjir dan ratusan warga terpaksa diungsikan ke sejumlah tempat pengungsian.
Lokasi terparah yang teredam banjir berada di Kelurahan Sampangan Timur karena ketinggian air hampir mencapai seratus meter sehingga warga terpaksa harus mengungsi ke Lapangan Tenis Prabajaya, GOR Jetayu, Palang Merah Indonesia (PMI), Gedung Pusri, dan Masjid Al Karomah.
Banjir yang terjadi pada Minggu, juga mengakibatkan di sejumlah jalan jalur pantai utara Kabupaten Batang rusak dan tergenang air sehingga arus lalu lintas kendaraan tersendat.
Jalur pantura Batang yang mengalami rusak parah tersebut, antara lain Tulis dan depan kantor Pegadaian Batang sehingga para pengemudi mobil harus lebih hati-hati dan waspada saat melintas di jalur itu.
Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Pekalongan, Budiyanto mengatakan bahwa pemkot telah mengalokasikan anggaran penanganan bencana sebesar Rp200 juta.
"Ada dana sebesar Rp200 juta dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2014 untuk penanganan bencana," katanya.
Selain itu, kata dia, pada 2014 bulog juga telah menyiapkan cadangan beras untuk para korban banjir sebanyak 100 ton dan dana tidak terduga sebesar Rp4 miliar yang telah disiapkan pemkot.
"Akan tetapi dana tidak terduga tersebut belum digunakan untuk penanganan bencana banjir yang terjadi saat ini. Dana tak terduga itu akan kami gunakan dalam kondisi darurat," katanya.
Pewarta: Kutnadi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014