Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendesak pemerintah untuk segera menurunkan harg Bahan Bakar Minyak (BBM) premium dan solar agar daya beli masyarakat dapat dipertahankan.

"Kami ingin pemerintah menurunkan harga BBM dalam bulan ini, kalau bisa pertengahan Januari karena masih ada ruang untuk diturunkan,"kata MS Hidayat di Jakarta, Senin.

Menurut dia, penurunan harga BBM sekitar Rp500 per liter yang disusul dengan penurunan tarif transportasi akan bisa mempertahankan bahkan meningkatkan daya beli masyarakat di saat krisis ini.

Saat ini, harga premium bersubsidi yang berlaku mulai 15 Desember 2008 ditetapkan Rp5.000 per liter dan solar Rp4.800 per liter.

Sebelumnya, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatakan pemerintah akan mengevaluasi penurunan harga premium dan solar bersubsidi sampai awal Januari 2009.

"Kami akan lihat seminggu lagi, sebelum nanti berlaku 15 Januari 2009," katanya.


BI Rate

Selain itu, Hidayat juga meminta pemerintah untuk menurunkan suku bunga acuan BI (BI rate) dari 9,25 persen langsung menjadi 8,5 persen untuk meringankan beban sektor riil.

"Kami minta BI rate pada januari ini langsung diturunkan menjadi 8,5 persen, jangan bertahap,"ujar Hidayat.

Menurut Hidayat, penurunan BBM dan realisasi dana stimulus pertumbuhan ekonomi sekitar Rp50 triliun yang dijanjika pemerintah akan bisa menstabilkan kurs rupiah terhadap dolar AS yang sempat melemah beberapa bulan belakangan ini.

"Penurinan harga BBM, BI rate dan realisasi stimulus fiskal pada sektor yang tepat merupakan kunci stabilitas kurs,"katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009