Medan (ANTARA News) - Evakuasi korban awan panas Gunung Sinabung di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Sumut akan dilanjutkan Minggu (2/2) oleh Tim Pencarian dan Penyelamatan yang dibantu relawan.
"Pencaharian dan evakuasi terhadap korban hari ini Sabtu sore (1/2) terpaksa dihentikan sementara mengingat cuaca di tempat kejadian perkara (TKP) tidak mendukung," kata Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan dihubungi Antara dari Medan,Sabtu.
Satgas BPBD Karo, Tim SAR yang dibantu masyarakat, menurut dia, berhasil mengevakuasi 14 korban semburan awan panas yang meninggal dunia ke RSU Kabanjahe.
"Sampai saat ini, petugas RSU Kabanjahe telah mengindentifikasi 11 orang dari jumlah 14 korban bencana alam awan panas akibat erupsi Gunung Sinabung, Sabtu siang," ucap Jhonson.
Dia menjelaskan, mengenai nama-nama korban awan panas tersebut, belum diperoleh secara resmi dari RSU Kabanjahe.
Namun, katanya, dari 14 korban yang meninggal dunia, tiga orang terdapat pelajar SMK di Kabanjahe, warga Sukameriah, mahasiswa dari Aceh dan Medan, serta lainnya.
"Kita belum memperoleh data yang akurat mengenai nama-nama korban yang tewas akibat terjangan awan panas Gunung Sinabung," kata Humas Pemkab Karo.
Tiga luka bakar
Sementara itu, tiga warga mengalami luka bakar serius terkena awan panas Gunung Sinabung yang mengalami erupsi, masih dirawat intensif di Rumah Sakit Efarina Etaham, Kabanjahe,
Ketiga warga itu, Doni Milala (60), sehat Sembiring (48) dan anaknya Surya Sembiring (21).
Doni Milala adalah penduduk Desa Sukameriah, Kecamatan Payung yang selama ini mengungsi di Posko Penampungan, Kabanjahe.
Doni Milala sengaja pulang ke kampung halamannya di Desa Sukameriah untuk melihat rumahnya yang sudah lama ditinggalkan akibat erupsi Gunung Sinabung
Sedangkan dua warga lainnya adalah Sehat Sembiring dan Surya Sembiring yang tinggal di Kabanjahe, pada hari naas tersebut pulang ke Desa Sukameriah untuk ziarah.
Desa Sukameriah yang berada di bagian atas, hanya berjarak 2,7 kilometer dari kawah Sinabung yang mengalami erupsi itu.
Desa Sukameriah, termasuk daerah yang tidak aman dari pengaruh erupsi Gunung Sinabung, dan direkomendasikan oleh Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk memindahkan penduduknya ke lokasi penampungan di Kabanjahe.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level "Siaga" menjadi "Awas" terhitung mulai Minggu, (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan semakin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 Km dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk diungsikan.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014