Aset perbankan meningkat sebesar 9,46 persen pada triwulan I 2024 dibandingkan periode sama tahun 2023 dari sebesar Rp116,29 triliun menjadi sebesar Rp127,29 triliun.
Bandarlampung (ANTARA) -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung menyatakan kinerja sektor perbankan setempat tumbuh positif pada triwulan I 2024, yang tercermin antara lain dari peningkatan aset.
"Aset perbankan meningkat sebesar 9,46 persen pada triwulan I 2024 dibandingkan periode sama tahun 2023 dari sebesar Rp116,29 triliun menjadi sebesar Rp127,29 triliun," kata Kepala OJK Provinsi Lampung, Otto Fitriandy di Bandarlampung, Rabu.
Ia melanjutkan jika dibandingkan dengan posisi Desember 2023 total aset perbankan di Provinsi Lampung juga tercatat meningkat sebesar 1,61 persen dari sebesar Rp125,27 triliun menjadi sebesar Rp127,29 triliun.
Baca juga: OJK: Industri perbankan Indonesia resilien hadapi dinamika global
Selain itu, penyaluran kredit perbankan Lampung di triwulan I - 2024 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan triwulan 1-2023 (year on year/yoy) yaitu meningkat sebesar Rp3,08 triliun atau 4,06 persen yaitu dari sebesar Rp75,98 triliun menjadi sebesar Rp79,06 triliun.
Sementara itu, menurut Otto, jika dibandingkan dengan posisi Desember 2023 (year to date/ytd) juga mengalami peningkatan sebesar Rp1,19 triliun atau 1,53 persen yaitu dari sebesar Rp77,86 triliun menjadi Rp79,06 triliun.
"Ada tiga sektor ekonomi penyumbang kredit terbesar yaitu sektor penerima kredit bukan lapangan usaha, pedagang besar dan eceran serta pertanian, perkebunan dan kehutanan," jelasnya.
Baca juga: Dinilai unggul, OJK: Pangsa pasar perbankan syariah tumbuh 7,38 persen
Otto menjelaskan untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Provinsi Lampung posisi triwulan 12024 tercatat mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan triwulan 1-2023 (yoy) yaitu meningkat sebesar 2,03 persen dari sebesar Rp62,66 triliun menjadi sebesar Rp63,93 triliun.
"Demikian pula jika dibandingkan dengan posisi Desember 2023, tercatat meningkat sebesar 1,21 persen dari sebesar Rp63,16 triliun menjadi Rp63,93 triliun," katanya.
.
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024