Jakarta (ANTARA News) - Stok bahan pokok selama bulan puasa hingga lebaran 1427 Hijriah yang jatuh pada pertengahan September hingga Oktober 2006 diperkirakan cukup sehingga tidak ada kekhawatiran akan terjadi lonjakan harga.
"Dari kestabilan harga kami tidak melihat ada kekhawatiran akan ada lonjakan harga dan kaitanya dengan stok asal tidak terjadi ganguan distribusi karena rusak jalan dan longsor," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu usai rapat koordinasi terbatas persiapan menghadapi bulan puasa dan hari raya Lebaran di Kantor Menteri Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu.
Beberapa komoditi yang dibahas antara lain beras, gula, minyak goreng, daging sapi, ayam, cabe merah, bawang, dan terigu.
Menanggapi naiknya harga minyak goreng menurut Mari hal itu akibat naiknya harga di tingkat internasional dan bukan masalah stok namun ia mengatakan akan mengusahakan agar tidak terjadi kenaikan lebih lanjut akibat kendala transportasi.
"Tapi stok di masing-masing daerah sudah aman," ujarnya,
Menteri Perhubungan Hatta Rajasa mengatakan pihaknya telah mendata semua titik rawan longsor dan banjir serta bekerja sama dengan Departemen Pekerjaan Umum untuk menempatkan alat-alat berat di titik rawan tersebut agar distribusi barang dan perpindahan orang pada bulan puasa dan hari raya Lebaran tidak terganggu.
"Semua sudah kita catat, di mana titik rawan pada musim hujan yang biasa ada longsor. Kita membuat 7 zona, dari zona 1, Merak sampai paling ujung Bali, yang perlu mendapat perhatian adalah daerah Malang, Sidoarjo dan sekitarnya apabila kondisi lumpur tidak bisa diatasi," jelasnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006