Jakarta (ANTARA) - Yohanis (63) warga Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, mengaku senang bisa kembali melihat dengan normal setelah mengikuti operasi katarak gratis yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

"Terima kasih, Puji Tuhan. Saya bisa melihat lagi," katanya saat ditemui usai menjalani operasi katarak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr PP Magretti, Kepulauan Tanimbar, Rabu.

Yohanis mengaku penyakit katarak yang dideritanya dua tahun belakangan ini mengganggunya dalam beraktivitas sehari-hari, termasuk saat bekerja.

Bahkan, ia mengaku sempat mengalami kecelakaan karena kesulitan melihat saat mengendarai sepeda motor.

Baca juga: Mensos jemput bola gelar operasi katarak gratis di Pandeglang

"Saat itu saya tidak bisa melihat dengan jelas ketika membawa sepeda motor, sehingga menabrak orang," ujarnya.

Yohanis mengaku senang, dan mengharapkan adanya kacamata tambahan guna melindungi matanya agar tidak mengganggu penglihatannya.

Terkait hal tersebut, Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini yang meninjau secara langsung ke lokasi meminta masyarakat yang menjalani operasi katarak agar tidak melakukan aktivitas fisik yang berat selama masa pemulihan.

Baca juga: Mensos Risma entaskan kemiskinan lewat operasi katarak gratis

"Enggak boleh kena air, enggak boleh basah minimal tiga hari. Enggak boleh angkat berat, nanti ini dikasih sembako ya, kalau bawa sembako berat, yang bawa harus orang lain bukan bapak dan ibu ya," ujarnya.

Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini saat meninjau operasi katarak gratis yang diadakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr PP Magretti, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Rabu (26/6/2024). (ANTARA/Sean Filo Muhamad)

Mensos Risma mengatakan operasi katarak gratis adalah salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat agar tidak menjadi disabilitas dan tetap bisa menjadi masyarakat yang produktif.

Menurut dia, jika penyakit tersebut didiamkan dalam waktu yang lama, maka dapat menyebabkan kebutaan yang dapat mengurangi produktivitas masyarakat.

"Nanti produktivitasnya akan menurun karena dia buta, kemudian keluarganya juga akan menurun, karena harus membantu menolong dia kayak gitu. Jadi karena itu kita tangani," ucap Mensos Risma.

Baca juga: Mensos bantu 320 warga jalani operasi katarak gratis di Batola Kalsel

Kegiatan operasi katarak gratis ini diikuti sebanyak 240 orang penerima manfaat, dengan melibatkan Tim Dokter Mata dan Tenaga Kesehatan dari Klinik Mata Utama Ambon dan RSUD dr. M Haulussy Ambon serta dari RSUD dr. PP Magretti.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024