Penting untuk diwaspadai bersama pengguna media sosial untuk transaksi narkoba

Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo meminta para orang tua dan guru serta pihak terkait lainnya untuk mewaspadai potensi penggunaan media sosial (medsos) sebagai media untuk bertransaksi narkotika khususnya di kalangan pelajar.

"Penting untuk diwaspadai bersama pengguna media sosial untuk transaksi narkoba, agar dapat memantau anak-anak kita, sudah seharusnya kita juga memantau media sosial yang digunakan anak-anak kita," kata Kustini di Sleman, Rabu.

Ia juga mengimbau orang tua dan guru dapat memberikan perhatian dengan menempatkan diri sebagai teman kepada anak-anak atau para siswa sekolah.

"Dengan begitu, diharapkan anak dapat lebih terbuka dengan orangtua dalam menyampaikan berbagai informasi yang mereka terima," katanya.

Ia juga meminta semua pihak agar berkomitmen dalam mendukung upaya-upaya pencegahan bahaya narkoba dengan menjaga dan mengawasi anak-anak dari bahaya narkoba.

"Bukan tanpa sebab, berdasarkan pemetaan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY per Januari 2024, dari 12 titik lokasi rawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di DIY, Sleman memiliki potensi risiko paling rawan dengan total enam titik lokasi rawan," katanya.

Baca juga: Polresta Bogor ungkap transaksi 19 kasus narkoba sistem tempel

Sementara itu BNNP DIY memberikan penghargaan kepada Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo sebagai Tokoh Publik Penggiat Anti-Narkoba.

Penghargaan tersebut diberikan atas partisipasi Bupati Sleman dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Kabupaten Sleman.

Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala BNNP DIY Brigjen Pol Andi Fairan S.I.K, M.S.M kepada Bupati Sleman dalam acara peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) se-DIY di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Rabu.

Kegiatan ini juga dihadiri BNNP DIY, BNNK Sleman, Forkompimda Sleman, panewu (camat) dan lurah (kepala desa) se-Kabupaten Sleman, Kepala OPD, dan pemangku kepentingan lainnya.

Bupati Kustini dinilai berhasil melaksanakan P4GN di Kabupaten Sleman melalui beberapa indikator. Diantaranya Bupati Sleman berkomitmen untuk memberikan dukungan secara masif terhadap Program P4GN yang diintegrasikan dalam berbagai program dan kegiatan di lingkungan OPD di Kabupaten Sleman, diantaranya sosialisasi dan tes urine.

Sleman juga menjadi Kabupaten dengan jumlah Desa Bersih Narkoba (Bersinar) terbanyak, yaitu 17 Desa Bersinar yang ditetapkan melalui SK Bupati Sleman dengan anggaran komulatif sebesar Rp409,745 juta.

Bupati Sleman juga telah menginisiasi Terobosan Baru Kampanye Anti-Narkoba melalui Program Simulasi Permainan Anti Narkoba dan Lomba Film Anti Narkoba se-Kabupaten Sleman.

Baca juga: BNNP DIY sebut medsos masih banyak jadi sarana transaksi narkoba
Baca juga: Bareskrim ungkap transaksi narkoba di Bali lewat aplikasi Telegram

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024