Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menjelaskan skema pemulihan migrasi data yang dilakukannya sebagai imbas dari adanya insiden serangan siber yang terjadi pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya, Jawa Timur.

Direktur Network dan IT Solution Telkom Indonesia Herlan Wijarnako menjelaskan ada dua tahapan proses pemulihan untuk tahapan pertama dilakukan pada layanan yang memiliki cadangan data dan tahapan kedua untuk para pemilik data yang tak memiliki cadangan data.

"Kami identifikasi ada tenant-tenant yang masih memiliki backup dari data yang lokasi di Surabaya maupun di lokasi Batam. Jadi kira-kira jumlah 44 tenant, ini kami masukkan sebagai recovery stage satu," kata Herlan dalam konferensi pers di Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu.

Baca juga: 44 instansi sudah migrasi data pulihkan layanan imbas PDNS 2

Baca juga: BSSN klarifikasi soal dugaan kebocoran data INAFIS 


Lebih lanjut, Herlan menyebutkan para tenant yang memiliki cadangan data itu sudah dihubungi untuk kemudian dibantu mengaktifkan kembali layanan publiknya lewat medium sementara yang didukung oleh PDNS 1 di Serpong, Tangerang Selatan dan Cold Storage atau pusat data cadangan di Kepulauan Riau.

Hal ini menegaskan maksud dari pernyataan Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria yang sebelumnya menyebutkan bahwa sudah ada 44 instansi yang melakukan migrasi data untuk memulihkan layanan publiknya.

Selanjutnya untuk pemulihan tahap dua, Herlan menyebutkan bahwa pihaknya telah menghubungi 238 tenant lainnya yang masih belum memiliki kejelasan cadangan data atau tidak.

Hasilnya menurut Herlan memang ada tenant yang memiliki cadangan data lokal, namun ada juga tenant yang tidak aktif bahkan tidak dapat diverifikasi.

"Nah untuk stage kedua, kalau memang ini tidak ada backup kami akan me-reset ulang ya. Kami siapkan enviroment yang baru sebagai pengganti PDNS 2 yang sudah kami kunci. Kami set ulang, kami siapkan enviroment baru. Aspek sekuritinya diasistensi BSSN. Kita implementasikan semua aspek sekuriti yang membuat ini lebih aman," katanya.

Sejumlah layanan publik pada Kamis (20/6) sempat mengalami kendala akibat adanya gangguan pada PDNS 2. Salah satu layanan yang sangat terdampak ialah sistem Autogate milik Ditjen Imigrasi yang membuat mobilitas masyarakat terganggu.

Setelah ditelusuri didapatkan fakta bahwa PDNS 2 mengalami serangan siber berupa ransomware bernama Brain Cipher sebuah varian baru dari ransomware Lockbit 3.0.

Hingga Selasa (25/6) teridentifikasi ada sebanyak 282 instansi yang terimbas dari insiden PDNS 2. Pemerintah pun segera fokus melakukan pemulihan beragam layanan publik yang terdampak dan sekaligus melakukan investigasi berupa forensik digital.

Baca juga: Pemerintah pastikan serangan siber PDNS tidak pengaruhi PDN

Baca juga: Menkominfo sebut sistem keimigrasian sudah normal

Baca juga: PDN dipastikan perkuat arsitektur keamanan siber imbas insiden PDNS 2

 

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024