Jayapura (ANTARA) - Program Gerakan Baca Tulis atau Gabus yang dilaksanakan personel Polres Jayapura sejak tahun 2021, menjadi cara efektif untuk meningkatkan literasi masyarakat di wilayah ini. Kemampuan baca, tulis, dan hitung merupakan aspek penting bagi setiap orang.

Oleh karena itu, sejumlah personel polisi tergerak untuk meningkatkan literasi warga setempat. Bukan tugas mudah di tengah kesibukan polisi menjaga kamtibmas. Namun, program yang dilaksanakan sejak 3 tahun lalu itu mulai membuahkan hasil.

Sebelum melaksanakan program tersebut, Polres Jayapura terlebih dahulu menyiapkan personel dengan mengikutsertakan mereka dalam program mengajar.

Sebelum diterjunkan ke lapangan sebagai tenaga pengajar, para Bhayangkara pengajar itu diikutsertakan pelatihan yang dilaksanakan melalui program Bunda PAUD yang dilaksanakan oleh Kemendikbud.

Tujuannya, agar para polisi itu dapat lebih memahami dan mengetahui cara mengajar yang efektif sehingga lebih mudah dimengerti peserta.

Keikutsertaan personel Polri yang bertugas di Polres Jayapura dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat karena melihat di lapangan masih banyak anak dan pemuda yang putus sekolah serta tidak lancar baca dan tulis.

Selain itu juga banyak orang tua mengalami hal serupa sehingga program Gabus gencar dilaksanakan. Ikhtiar ini diharapkan nantinya seluruh polsek di wilayah Polres Jayapura dapat menerapkan program serupa guna membantu masyarakat di sekitar wilayah tugasnya.

"Melalui program Gabus, Polres Jayapura berupaya membantu warga untuk meningkatkan literasi sehingga mereka tidak lagi masuk kategori orang yang tidak bisa atau lancar baca tulis," kata Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen.

Kegiatan yang melibatkan personelnya itu dilaksanakan di sela-sela kesibukan mereka menjalani tugas harian, bahkan ada yang melakukan setelah jam dinas.

Kegiatan Gabus untuk polisi yang tergabung dalam Bhabinkamtibmas biasa dilaksanakan di sela-sela kunjungan ke warga binaan yang di wilayahnya, sedangkan anggota Polwan dilakukan setelah jam dinas, dengan durasi mengajar sekitar 1 jam.

Saat ini Polres Jayapura memiliki 106 personel yang aktif dan tergabung sebagai pengajar di program Gabus Polres Jayapura. Adapun jumlah peserta Gabus saat ini tercatat 127 siswa.

Bagi peserta didik yang sudah fasih membaca dan menulis akan dilaporkan ke Kemendikbud agar dapat mengikuti program tes dan mendapat Surat Melek Aksara (Sukma).

Memang saat ini baru 12 orang peserta Gabus yang mendapat Sukma, namun ke depan pihaknya berupaya lebih banyak lagi yang memperoleh Sukma, bahkan bisa mengikuti ujian kesetaraan berupa paket A, B, dan paket C.

Polres Jayapura berharap instansi atau para pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan ikut membantu dan bersama-sama  mengentaskan warga dari buta aksara di Kabupaten Jayapura khususnya dan Tanah Papua secara keseluruhan.


Belajar di alam terbuka

Ibu guru Agustina Felle, seorang pengajar yang di SDN Komba, Distrik Sentani, mengaku terpanggil untuk bergandengan dengan anggota Bhabinkamtibmas Polres Jayapura. Ia meluangkan waktu sekitar 1 jam untuk mengajar anak-anak hingga orang dewasa yang belum lancar membaca hingga yang masih buta aksara.

Sebagai guru, ia ikut bertanggung jawab terhadap anak-anak di sekitar tempat tinggal yang tidak lancar baca tulis sehingga menyebabkan pendidikan mereka terhambat bahkan sampai putus sekolah .

Oleh karena itu, dengan adanya program Gabus maka diharapkan mereka lebih lancar baca tulis bahkan berhitung sehingga kelak mau melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

"Mereka adalah masa depan bangsa sehingga semua pihak diharapkan turut membantu mencerdaskan anak-anak terutama yang berada di sekitar rumah," ajak Felle yang menyediakan salah satu ruangan di rumahnya untuk kegiatan belajar mengajar.

AKP Khatarina H.L. Aya, pengajar yang bertugas di Polres Jayapura, mengaku senang bergabung dalam kegiatan gabus karena bisa membantu masyarakat agar melek aksara.

Selama melaksanakan kegiatan itu, ia terkadang melakukannya di ruang terbuka karena harus mendekatkan diri dengan cara mendatangi warga serta menyesuaikan waktu mereka.

Hal ini berbeda bila ia mengajar anak-anak dan pemuda yang putus sekolah maupun yang tidak lancar baca-tulis, yang biasanya dilakukan di halaman rumah warga.

"Di mana saja kami siap memberikan pelajaran, baik itu anak-anak maupun orang tua. Yang penting mereka mau belajar dan meluangkan waktu agar bisa baca tulis," kata AKP Khatarina.


Tidak malu belajar

Mama Ina Wenda, peserta program Gabus, yang sudah mulai melek huruf,  menyampaikan apresiasi atas dedikasi para polisi yang mau meluangkan waktu untuk mengajar mereka yang belum bisa membaca dan menulis.

Namun, perempuan berusia 50 tahun yang sehari-hari berjualan di Pasar Sentani tersebut menyatakan tidak malu belajar bersama anak-anak peserta didik lainnya.

Mama Ina terlihat tekun menulis kata demi kata dan menyimak pelajaran yang diberikan para Polwan dengan menggunakan meja kecil dengan beralas lantai.

"Saya ingin bisa lancar baca tulis seperti yang lainnya," kata Mama Ina yang mengaku senang bisa belajar baca tulis.

Hal serupa juga dikatakan anak-anak yang belajar memperlancar baca tulis karena dengan mengikuti kegiatan tersebut mereka lebih lancar sehingga memudahkan saat mengikuti pelajaran di sekolah.

Setelah anak-anak mengikuti pelajaran yang dilakukan polisi, ia mengaku lebih lancar baca tulis, begitu pula dengan beberapa peserta lainnya.

"Terima kasih Bapak dan Mama Polisi yang sudah mengajar hingga kami bisa membaca dan menulis dengan lancar," kata Isak, siswa "sekolah" Gabus tersebut.

Saat ini tempat yang aktif melaksanakan kegiatan Gabus Polres Jayapura di antaranya rumah Honai Gabus di Kampung Toladan Sentani, rumah Martina Sawa di Kampung Nembrungsari, Distrik Nimbokrang, Rumah Belajar Pijar Polsek Depapre, rumah Yuliana Felle di Jalan Durian Komba, kompleks Pegunungan Bintang, dan lainnya.

Apa yang dilakukan para Bhayangkara saat ini bisa mengubah masa depan para peserta Gabus. Karena, dengan lancar membaca dan menulis, cakrawala peserta bakal kian terbuka.

Editor: Achmad Zaenal M
 

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024