Jakarta (ANTARA) - Turki dan Republik Ceko sama-sama menghadapi masalah lumayan berat menjelang pertemuan mereka dalam laga terakhir Grup F di Volksparkstadion, Hamburg, Kamis dini hari pukul 02.00 WIB.

Kedua tim menjadi korban keganasan Portugal, tetapi penampilan Turki saat melawan Georgia lebih baik ketimbang saat Republik Ceko ditahan seri oleh Georgia. Ini membuat poin yang mereka kumpulan berjarak dua poin. Turki mengumpulkan tiga poin, sedangkan Ceko memungut satu poin.

Turki cukup memetik satu poin, sebaliknya Republik Ceko dituntut menang agar petualangan mereka dalam turnamen Euro 2024 berlanjut sampai babak lebih tinggi.

Namun, kedua tim menghadapi ujian yang agak berat dari internalnya sendiri.

Turki menghadapi masalah di luar lapangan, khususnya pendukung yang ternyata lebih fanatik klub ketimbang fanatik timnas.

Penggemar mereka awalnya bersatu ketika menyudahi perlawanan Georgia dengan 3-1 pada laga pertama Grup F.

Namun, friksi pecah begitu Bintang Bulan Sabit ditelan Portugal 0-3 dalam pertandingan kedua, yang membuat para penggemar Turki saling menuding pemain yang tidak mereka bela di level klub.

Friksi antarpendukung seperti ini sedikit banyak bisa mempengaruhi kesatuan tim dalam skuad Bintang Bulan Sabit.

Inilah yang membuat murka pelatih Turki Vincenzo Montella, sampai mendesak pendukung Turki kembali berdiri di belakang Hakan Calhanoglu cs dari pada saling menuding kiprah buruk para pemain dari klub Turki yang tidak mereka dukung.

Kadang kefanatikan klub itu berkaitan dengan sentimen kesukuan dan kedaerahan, yang jika membesar bisa merugikan keutuhan timnas Turki karena resonansi friksi itu bisa menular ke ruang ganti pemain.

Padahal Turki menjalani pertandingan penting melawan Republik Ceko yang hanya punya satu pilihan, memenangkan laga di Hamburg itu, apa pun caranya. Turki sangat membutuhkan pendukung yang bersatu padu.

Namun demikian, Republik Ceko juga lagi dirundung masalah, yakni bayangan skenario tak bisa memainkan pertandingan ini tanpa kehadiran jimat mereka, striker Patrik Schick.

Penyerang Bayer Leverkusen itu berjalan tertatih-tertatih pada babak kedua laga melawan Georgia yang berkesudahan 1-1. Ini membuat pelatih Ivan Hasek sedikit cemas karena membayangkan bermain tanpa pemain sepenting Schick, dalam laga sepenting pertandingan melawan Turki.

Schick sendiri menjadi bagian penting dalam perjalanan Ceko mencapai perempat final Euro 2020, tiga tahun silam.

Dalam Piala Eropa edisi itu pula Schick menjadi pencetak gol terbanyak bersama Cristiano Ronaldo, dengan masing-masing lima gol.


Baca juga: Martinez sebut tempo tinggi kunci Portugal jinakkan Turki
Baca juga: Montella minta Turki bermain sabar ketika hadapi Portugal



Halaman berikut: Kekuatan relatif berimbang

Copyright © ANTARA 2024