Bukan tandingan

Tekad Willy Sagnol untuk hanya peduli kepada sepak bola ini ini dimanifestasikan dengan janji dan upaya memenangkan pertandingan apa pun, termasuk melawan tim super-kuat Portugal.

Tak ada referensi kuat untuk melihat bagaimana riwayat kedua negara dalam pertemuan sebelumnya, kecuali ketika The Crusaders menyerah 0-2 kepada Selecao dalam sebuah laga persahabatan pada Mei 2008.

Yang pasti, pengalaman Portugal yang berperingkat FIFA 6 atau 68 tingkat di atas Georgia, pada turnamen-turnamen dan kompetisi global, bukan tandingan Georgia.

Dalam level Piala Eropa saja, catatan Portugal terlalu silau bagi Georgia.

Tim asuhan Roberto Martinez ini tak pernah absen dalam delapan edisi terakhir Piala Eropa dan sudah lima kali mencapai semifinal yang satu di antaranya diakhiri dengan status juara pada 2016.

Dari delapan Euro sebelumnya yang diikuti Portugal, runner up Euro 2004 ini rata-rata menciptakan 1,5 gol per pertandingan, atau 59 gol dari total 39 pertandingan.

Statistik ini terlalu menyeramkan untuk Georgia yang baru memasukkan satu gol dari dua kali bertanding, atau rata-rata 0,5 gol per pertandingan.

Tak heran, apalagi jika melihat materi pemain yang bagai bumi dan langit, Portugal sangat diunggulkan memenangkan pertandingan ini. Opta mengunggulkan Portugal memenangkan laga ini dengan probabilitas 75,8 persen, sedangkan Georgia hanya 10,4 persen.


Baca juga: Kiper Georgia: Poin pertama kami di Euro adalah momen bersejarah
Baca juga: Willy Sagnol tegaskan Georgia tetap berambisi lolos dari fase grup


Halaman berikut: Roberto Martinez mungkin memberi kesempatan kepada pemain-pemain yang belum tampil

Copyright © ANTARA 2024