Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Selasa (25/6) melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg di Wina dan membahas beberapa hal, terutama tentang penguatan hubungan ekonomi kedua negara.
"Tahun ini, kedua negara memperingati 70 tahun hubungan diplomatik. Kita ingin mengisi hubungan baik dua negara, terutama untuk memperkuat hubungan
ekonomi," kata Menlu Retno, menurut keterangan Kemlu RI yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua menlu membahas penguatan hubungan ekonomi di bidang perdagangan.
Menlu Retno mengatakan bahwa Austria merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia di Eropa Tengah. Nilai perdagangan kedua negara terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Tahun lalu, misalnya, nilai perdagangan kita mencapai hampir 500 juta dolar AS (sekitar Rp8,21 triliun) atau naik 9.8 persen dari tahun sebelumnya," katanya.
Baca juga: Indonesia-Austria jalin kerja sama rekrutmen tenaga kerja terampil
Sementara itu, kedua negara juga sepakat agar perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (I-EU CEPA) dapat segera diselesaikan karena dinilai dapat memperkuat hubungan perdagangan investasi antara Indonesia dan Austria.
Untuk investasi, menurut Retno, nilai investasi antaa kedua negara juga menunjukkan peningkatan.
Tahun lalu, investasi Austria meningkat hingga 51 persen dibanding 2022, dengan nilai proyek lebih dari 100 juta dolar AS (sekitar Rp1,64 triliun), termasuk untuk proyek pembangunan pabrik hydropower dan teknologi transportasi.
"Saya terus mendorong investasi yang lebih besar dari Austria ke Indonesia, utamanya di sektor energi terbarukan, energi hijau, ekonomi digital, ekonomi kreatif dan infrastruktur pariwisata," kata Retno.
"Saya juga mengundang partisipasi Austria di kegiatan Indonesia-Europe Business Forum ke-2 di Jakarta yang akan diselenggarakan Oktober mendatang," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Indonesia dan Austria perkuat kerja sama pengembangan BLK
Pewarta: Katriana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024