Ankara (ANTARA) - Terletak di Desa Haremtepe di Provinsi Rize, Turki timur laut, kebun teh nan subur milik Ahmet Albayrak, seorang ahli pengecap teh, menawarkan tur berorientasi teh, yang dilanjutkan dengan upacara mencicipi teh.

"Kami mempromosikan budaya teh Turki yang dinamis dan beragam kepada lebih banyak lagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Saat musim puncak, lebih dari 3.000 orang mengunjungi kebun kami setiap harinya," kata sang pemilik kebun, dikelilingi oleh perkebunan teh yang luas dan hijau.

Turki dilaporkan merupakan salah satu konsumen teh per-orang terbesar di dunia. Sebagai bagian tak terpisahkan dalam budaya Turki, teh digunakan untuk berbagai hal, mulai dari menyambut tamu hingga bercengkerama dengan teman. Teh juga dapat dikonsumsi sendiri pada saat yang tepat untuk bersantai dan berefleksi.
 
Wisatawan mengunjungi kebun teh di Rize, Türki, 24 Juni 2024. (Xinhua/HO-Mustafa Kaya)   


Di Provinsi Rize di Turki timur laut yang berkabut dan bergunung-gunung, yang dikenal sebagai ibu kota teh di negara itu, sejumlah kebun teh menawarkan pengalaman unik bagi para pelancong domestik maupun mancanegara.   

"Kami menerima pengunjung dari negara-negara Arab, Eropa, Asia, termasuk China, dan bahkan dari Argentina dan Venezuela di Amerika Latin yang pulang dengan membawa teh kami," ujar Albayrak.
 
   Seorang pelayan menyajikan teh kepada pelanggan di sebuah kafe di Ankara, Türki, 6 Januari 2023. (Xinhua/HO-Mustafa Kaya)


Iklim yang lembap dan banyak hujan di daerah tersebut sangat ideal untuk menanam teh, dan pengunjung dapat mempelajari cara menyeduh serta menikmati teh di kebun-kebun ini.

Albayrak menyampaikan bahwa teknik menyeduh dan mencicipi teh Turki berbeda dengan teh lainnya.

Diseduh menggunakan peralatan bergaya samovar yang disebut "caydanlik", atau teko teh khas Turki, teh hitam dinikmati dalam gelas kecil berbentuk bunga tulip. Gelas dengan pinggang kecil itu pas di genggaman tangan orang yang menikmatinya pada hari-hari musim dingin, ujar Albayrak.

Metode tradisional menyeduh teh Turki ini secara khusus menggunakan sistem "perebusan ganda", dengan dua cerek yang ditumpuk di atas satu sama lain, yang memakan waktu lama untuk dipersiapkan.

Saat ini, beberapa pakar teh memadukan teknik tradisional dan modern, menambahkan elemen-elemen baru ke dalam proses menyeduh dan meminum teh.
 
Seorang wanita sedang minum teh di kebun teh di Rize, Türki, 24 Juni 2024. (Xinhua/HO-Mustafa Kaya)   


Aytul Turan, salah seorang pakar teh dan master peracik teh dari Rize, juga menawarkan tur mencicipi teh dengan mengeksplorasi tradisi kuliner lokal di provinsi kampung halamannya.

"Kami telah mengadopsi pendekatan yang berani terhadap budaya teh Turki, memproduksi berbagai jenis teh dan menawarkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan teh kepada para pengunjung," kata Turan kepada Xinhua.

Wirausahawan wanita yang memiliki gelar sarjana di bidang studi teh dari sebuah universitas setempat itu menekankan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, jumlah wisatawan yang tertarik untuk menjelajahi wilayah itu beserta budaya tehnya yang kaya telah meningkat pesat.

"Makin banyak pengunjung dari seluruh dunia datang ke sini setiap tahunnya, (jadi) kami harus melakukan sesuatu dengan benar," tambah Turan. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024