Beijing (ANTARA News) - Rangkaian festival musim semi di beberapa klenteng mewarnai perayaan Tahun Baru China 2565 di Beijing, Jumat.
Tahun Baru China yang jatuh pada 31 Januari 2014 juga menandai datangnya musim semi, saat beragam festival di klenteng-klenteng yang ada di Beijing.
Warga Beijing biasanya mengunjungi klenteng setelah bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat, membagi amplop merah berisi uang yang disebut hongbao serta menikmati sajian buah-buahan dan makanan simbol kemakmuran, seperti dim sum atau jiaozi.
Kebanyakan warga Beijing mendatangi klenteng-klenteng yang menggelar rangkaian festival musim semi, termasuk di antaranya Klenteng Changdian.
Di klenteng itu, warga antara lain disuguhi pertunjukkan tarian kuda untuk menandai masuknya Tahun Kuda Kayu.
Warga juga dapat menikmati sajian kuliner dan teh hangat serta membeli barang-barang kerajinan tangan khas China.
Klenteng Changdian punya beberapa toko barang antik tradisional China yang sebagian besar terbuat dari batu giok, juga kaligrafi China, dan lukisan cat air.
Di Klenteng Ditan, warga diingatkan kembali pada segala hal yang berhubungan dengan kejayaan Dinasti Qing, termasuk melalui aneka makanan kecil khas China dan Beijing khusus.
Sementara Klenteng Dongyue menggelar pertunjukan seni dan pameran bertajuk "Fu" yang artinya keberuntungan.
Masih banyak lagi festival musim semi dengan beragam aktivitas yang intinya mengajak warga masyarakat, terutama generasi muda, untuk mengenal sejarah perjalanan China yang sudah ratusan ribu tahun.
Perayaan Tahun Baru menurut penanggalan kalender China berlangsung selama 15 hari yang ditutup festival lentera.
Selain mengunjungi rangkaian festival musim semi di beberapa klenteng, warga Beijing dan sekitarnya juga menikmati liburan dengan mengunjungi sejumlah obyek wisata seperti Lapangan Tiananmen, kompleks Kota Terlarang, dan kebun binatang Beijing.
Sebagian warga juga menikmati liburan dengan menyalakan petasan dan kembang api, meski dengan jumlah terbatas dan sesuai waktu yang ditetapkan pemerintah untuk mengurangi tingkat polusi udara.
Pewarta: Rini Utami
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014