untuk memberantas kemiskinan
Jakarta (ANTARA) - Pemuda asal Papua mendirikan partai nasional bernama Partai Kasih sebagai salah satu upaya untuk merepresentasikan keterwakilan Bumi Cendrawasih itu di kancah nasional.

"Partai Kasih kami dirikan karena Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga kami juga mempunyai hak untuk berpolitik di negara ini," kata Ketua Umum Partai Kasih M Yunus Kudial dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.

Yunus mengatakan bahwa Partai Kasih merupakan terjemahan dari Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Menurut dia, partai politik selama ini hanya ada di Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian tengah saja, sementara di Indonesia bagian timur, belum ada partai politik nasional.

Baca juga: Pengamat: Munculnya partai baru membuat konstelasi politik 2024 ketat

"Untuk itu kami anak muda Indonesia yang berasal dari Papua, mendirikan partai nasional bernama Partai Kasih," katanya. 

Deklarasi pendirian Partai Kasih telah dilakukan pada Minggu (23/6) di Jakarta dan kantor Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Partai Kasih, berada di Kompleks Perdagangan Rawasari Mas Blok B No. 06, Jl. Percetakan Negara C 36, Jakarta Pusat.

Ia menambahkan, Partai Kasih sendiri didirikan dengan visi dan misi yang bertujuan untuk memberantas kemiskinan di Indonesia.

Yunus menyebutkan, visi Partai Kasih yaitu melalui kemurahan hati, menembus perbedaan bagi sesama anak bangsa Indonesia, mewujudkan Indonesia yang sejahtera.

Baca juga: "Wanita emas" berencana dirikan partai politik baru

Sementara untuk misi yang diusung yaitu akan hadir dengan program-program unggulan, di antaranya memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga, karena maju mundurnya suatu bangsa sangat tergantung kepada kehidupan keluarga itu sendiri.

Selanjutnya, memberantas kemiskinan menuju Indonesia yang sejahtera, membuka lapangan pekerjaan bagi yang putus sekolah dan yang tidak bersekolah, memberikan pelatihan dan kursus.

"Tidak hanya itu kami juga akan memperjuangkan hak-hak sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, memberikan pekerjaan bagi fakir miskin, bakti sosial, pondok pesantren, panti asuhan dan panti jompo," katanya.
 

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024